Penyintas Kanker Dedikasikan Hidupnya untuk Anak Putus Sekolah di Jakarta

- 16 November 2020, 16:34 WIB
Ilustrasi tempat belajar anak./Pexels/Naomi Shi
Ilustrasi tempat belajar anak./Pexels/Naomi Shi /

Baca Juga: Viral Komodo Hadangi Truk Proyek, Taman Nasional Komodo: Tidak Ada Proyek Pembangunan Jurassic Park

“Saya dulu benci sekolah. Saya lebih suka bekerja dan menghasilkan uang. Tapi saya tidak merasa seperti itu tentang Rumah Belajar Merah Putih," katanya, menambahkan bahwa tidak seperti sekolah formal, dia bisa belajar dengan kecepatannya sendiri dan masih punya waktu untuk membantu keluarganya.

Putra memperoleh ijazah sekolah dasar baru-baru ini, dan sekarang belajar untuk ujian kesetaraan sekolah menengah pertama.

Siswa lainnya, Tegar Mahendra, mengatakan dia berhenti sekolah di kelas dua segera setelah ibunya meninggal.

Baca Juga: Bak Film Layar Lebar, 100 Peti Mati Berisi Mumi Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Mesir

Ibu Mahendra bekerja sebagai penjual makanan untuk menambah penghasilan keluarga dan setelah kematiannya, ayahnya sopir minivan publik yang berjuang keras untuk membayar uang sekolahnya.

Remaja berusia 17 tahun ini mengatakan bahwa dia telah bekerja serabutan sejak dia berusia 10 tahun. Dia bergabung dengan Rumah Belajar Merah Putih lima tahun lalu dan sekarang sedang belajar untuk ujian kesetaraan sekolah menengah pertama.

“Saya bersyukur atas pendidikan yang saya miliki. Tanpa itu, saya mungkin akan menggunakan narkoba atau hal-hal buruk lainnya, karena itulah yang saya lihat di sekitar saya di lingkungan ini,” katanya kepada CNA.

Baca Juga: Pemerintah Sesalkan Pelanggaran Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Desak Anies Baswedan Lebih Tegas

“Saya ingin menjadi pengusaha suatu hari nanti. Dengan begitu saya bisa menciptakan pekerjaan untuk orang lain," ujar Tegar.***

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah