dr Tirta: Lebih Baik PSBB Transisi Jakarta Dicabut, Jika Standar Ganda Ada dalam Acara Habib Rizieq

- 16 November 2020, 07:24 WIB
Relawan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta naik pitam atas pelanggaran prokes covid-19 yang dilakukan Habib Rizieq: Merasa perlakuan pemerintah tidak adil karena mengizinkan Habib Rizieq gelar acara pernikahan, dr. Tirta sindir akan buat konser amal. /Instagram @dr.tirta
Relawan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta naik pitam atas pelanggaran prokes covid-19 yang dilakukan Habib Rizieq: Merasa perlakuan pemerintah tidak adil karena mengizinkan Habib Rizieq gelar acara pernikahan, dr. Tirta sindir akan buat konser amal. /Instagram @dr.tirta /
PR CIREBON - Dokter sekaligus influencer, dr Tirta Mandira Hudhi meminta pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta dicabut. Tirta menilai penerapan kebijakan itu standar ganda dengan menyinggung acara Habib Rizieq.
 
Pernyataan dr Tirta itu disampaikannya langsung melalui video di akun Instagramnya yang diunggah pada Sabtu 14 November.
 
Mulanya, dr Tirta menceritakan pengalamannya yang ditugasi untuk mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan Covid-19. Namun dia menilai edukasinya itu justru berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi di Jakarta.
 
 
"Pertama, saya ini dikirim surat tugas dari Maret 2020 sampai November sekarang itu untuk edukasi 3 M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker). Saya sudah keliling 17 kota," kata dr Tirta, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @dr.tirta.
 
"Ini di Jakarta masih PSBB Transisi tetapi dilakukan beberapa hal kegiatan kerumunannya sangat banyak," sambungnya.
 
Dia menilai perintah edukasi protokol kesehatan tidak diberlakukan secara adil. Menurutnya, ada standar ganda. Maka dari itu, Tirta meminta PSBB transisi dicabut.
 
"Kalau standar ganda, ayo buka, pilih salah satu. Mau los-losan atau mau kita strict-strict-an (ketat-ketatan), kita mau kakuan atau mau los-losan," tegasnya.
 
 
Dia mempertanyakan kedatangan Habib Rizieq yang membuat kerumunan, tetapi tak disanksi. 
 
Bahkan, saat Habib Rizieq menggelar acara resepsi pernikahan putrinya, Satgas Covid-19 justru memberikan bantuan masker.
 
"Seorang tokoh dateng ke sini, membuat kerumunan di bandara sampai puluhan ribu, lalu membuat kemungkinan besar membuat acara pernikahan yang puluhan ribu, malah pernikahannya diberikan masker 20 ribu picis," tuturnya.
 
 
Tirta tak mempermasalahkan pengajuan izin acara pernikahan tersebut. Dia mempertanyakan konsistensi pejabat terkait.
 
"Jelas Pak Rizieq Shihab berhak mengajukan izin, tetapi jelas konsistensi Satgas DKI, konsistensi dari Gubernur DKI, konsistensi dari BNPB, jika memang ada kerumunan dan kalian melakukan razia masker, jangan tebang pilih," ucapnya.
 
dr Tirta meminta agar PSBB transisi dicabut. Pasalnya, dia menilai pejabat takut menindak tokoh dengan massa banyak.
 
 
"Buka semuanya, ngapain ada PSBB transisi. Jika ada tokoh publik, yang massanya banyak kalian takut," ujarnya.
 
Dia mengaku kecewa karena delapan bulan hanya bertemu dengan anaknya tiga kali karena kegiatan edukasi. Selain itu, dia menyoroti banyaknya tenaga kesehatan yang wafat karena Covid-19.
 
"Saya 8 bulan. Saya ketemu anak saya cuma tiga kali. Marah jelas, kecewa jelas. Kawan saya nakes-nakes banyak berguguran, Bos," ungkapnya.
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

***
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x