Bukan Hanya Sanksi Dunia Buat Habib Rizieq, Satgas Covid-19: Akhirat Diminta Tanggung Jawab Juga

- 16 November 2020, 06:30 WIB
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, meminta maaf atas tindakan pemberian masker dan handsanitizer di acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, meminta maaf atas tindakan pemberian masker dan handsanitizer di acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan /BNPB
PR CIREBON - Setelah Habib Rizieq Shihab mengadakan acara pernikahan putrinya Syarifah Najwa Shihab bersamaan dengan digelarnya acara memperingati maulid nabi pada Sabtu malam 14 November 2020 lalu.
 
Bahkan, acarapernikahan putri Habib Rizieq tersebut digelar secara besar-besaran dengan tamu undangan 10 ribu tamu, meski ternyata hal tersebutlah yang menimbulkan banyak sekali pro dan kontra, karena mengadakan acara tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
 
Kali ini Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo ikut angkat bicara permasalahan tersebut, yang dianggap membahayakan warga sekitar dan para tamu undangan.
 
 
Tepatnya, Doni menilai bahwa pihak yang menyelenggarakan acara di tengah pandemi dan menimbulkan kerumunan seharusnya tidak hanya mendapat sanksi di dunia tapi juga akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat. 
 
"Karena kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu menimbulkan penularan (Covid-19)," ungkap satgas Covid-19, Doni dalam konferensi pers di RSDC Wisma Atlet pada Minggu 15 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
 
Doni pun mengungkapkan bahwa sesungguhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan masih belum lah optimal. 
 
Padahal sebuah kegiatan yang menimbulkan kerumunan hampir pasti bisa terjadi penularan Covid-19, baik menulari maupun tertular.
 
 
Bagi anak muda di bawah 36 tahun dan tidak punya penyakit penyerta, kata Doni, namun rata-rata berstatus tanpa gejala jika terpapar Covid-19. 
 
Seperti saat mereka kembali ke rumah dan bertemu anggota keluarga yang berusia lanjut dan memiliki komorbid, risiko penularan akan sangat tinggi.
 
Data yang diperoleh Satgas selama 8 bulan terakhir ini menunjukkan bahwa angka kematian penderita komorbid dan lansia yang positif Covid-19 mencapai 80-85 persen. "Sebuah angka yang sangat tinggi," tambahnya.
 
Doni pun mengimbau agar masyarakat meningkatkan disiplin kolektif untuk tidak melakukan berbagai macam acara yang menimbulkan kerumunan. Imbauan tersebut juga ia tujukan pada tokoh-tokoh agama yang menjadi suri tauladan. 
 
"Untuk ingatkan masyarakat bahwa selama pandemi berlangsung maka kita harus bisa menghindari adanya kerumunan," kata Doni.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x