Penyintas Kanker Dedikasikan Hidupnya untuk Anak Putus Sekolah di Jakarta

- 16 November 2020, 16:34 WIB
Ilustrasi tempat belajar anak./Pexels/Naomi Shi
Ilustrasi tempat belajar anak./Pexels/Naomi Shi /

“Anak-anak di sini mengira mereka ditakdirkan untuk bekerja di perahu nelayan kecil. Mereka bahkan tidak berpikir bahwa bekerja di kapal kontainer baja yang mereka lihat setiap hari adalah impian yang bisa diraih. Saya ingin membuka mata mereka dan membuat mereka menyadari bahwa mereka bisa menjadi apapun yang mereka inginkan selama mereka mau," ujarnya lagi.

Sedikitnya 100 anak bersekolah di Rumah Belajar Merah Putih, belajar secara bergilir selama dua jam sehari di toko bobrok yang ukurannya tidak lebih dari 4 m kali 5 m.

Baca Juga: MPR Sebut Ada Inkonsistensi Aturan Dalam Pengendalian Covid-19

Ruang kelas darurat sangat kecil sehingga tidak ada kursi di dalamnya. Sebaliknya, guru dan murid duduk di atas tikar karet yang bisa dilepas yang mulai menunjukkan tanda-tanda keausan.

Murid-murid diajar apa saja mulai dari matematika dan sains hingga studi sosial dan Islam, oleh sekelompok sukarelawan mahasiswa.

“Penting untuk mengajari mereka agama. Karena ada banyak kejahatan, penyalahgunaan narkoba dan prostitusi di sekitar mereka, mereka perlu tahu benar dan salah," katanya.

Baca Juga: Tanggapi Isu Reuni 212 yang akan Digelar di Monas, Ponpes Buntet Cirebon: Sebaiknya Ditunda Dulu

Rumah Belajar Merah Putih menjadi cukup ramai, terutama karena beberapa anak merasa lebih betah berada di sini daripada berkeliaran di lingkungan yang kasar, yang terletak di muara sungai yang berbau ikan busuk, limbah industri, dan tumpahan minyak, dari deretan perahu nelayan kayu berwarna-warni yang berlabuh di kedua sisinya.

Beberapa anak bahkan menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah daripada di rumah sendiri.

“Salah satu siswa kami diperkosa tahun lalu. Kami juga memiliki seorang mantan siswa yang mengalami pelecehan seksual oleh seseorang yang dekat dengannya. Kami juga punya anak yang dipaksa menjadi pelacur. Bagi banyak anak di sini, ini adalah tempat berlindung mereka yang aman,” katanya.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x