Erick Thohir Gagal Ujian Etis Pemimpin, Rocky Gerung: Dia Pengecut, Tak Berani Jadi Relawan Vaksin

10 Agustus 2020, 13:18 WIB
TANGKAPAN layar Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir, saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab.* /YOUTUBE/NAJWA SHIHAB/

PR CIREBON - Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sedang berembus dengan kuat, seiring dengan pernyataannya yang menolak menjadi relawan vaksin Covid-19.

Untuk itu, pengamat politik Rocky Gerung menyebut Erick Thohir tak punya etika leader karena tak mau ambil risiko.

"Itu namanya etika tukang catut, etika dealer, bukan etika leader, karena dia ga mau ambil risiko. Jadi risiko dibebankan pada konsumen" ungkap Rocky Gerung dalam unggahan kanal Youtube dengan judul ' 'Hemm...Erick Thohir Takut Vaksin? Ada Serial Hoaks' yang tayang pada Minggu, 09 Agustus 2020.

Baca Juga: 87 Persen Pasien Tanpa Gejala Sembuh dengan Arak Bali, Gubernur Perjuangkan Jadi Obat Covid-19

Lebih lanjut, Rocky memandang sosok pemimpin seharusnya berada di depan untuk memberi semangat, bahkan bila harus mengorbankan raga dan jiwanya, sehingga itu jelas tak ada dalam diri Menteri BUMN Erick Thohir.

"Pemimpin tuh selalu didepan dalam upaya memberi semangat. Sini saya pemimpin, saya bersedia dikorbankan lebih dahulu supaya kalian berani ikut saya. tapi dia maunya korbanin anak buah dulu, itu namanya pengecut bukan pemimpin," ujar Rocky Gerung.

Bahkan, situasi genting Pandemi Covid-19 ini sudah menjadi bukti ukur kemampuan sosok Erick Thohir karena pernyataannya hanya menambahkan rasa curiga rakyat terhadap efektivitas vaksin tersebut.

Baca Juga: Endus Kesalahan Bansos Pekerja, FITRA: Bu Menaker Buka Data Penerima Dong

"Jadi dalam keadaan genting tugas pemimpin adalah mengukur kemampuan dia sendiri dengan memberi contoh. problem kita hari ini, semua orang takut dengan vaksin, semua orang curiga bahwa vaksin itu berbahaya karena ini ujian terakhir pada manusia dalam upaya membuktikan efektivitasnya," jelas Rocky Gerung.

Artinya, bila diibaratkan situasi pertanyaan yang ditujukan ke Erick tentang kesediaannya menjadi relawan, hanyalah ujian etis yang ternyata gagal dilalui Erick.

"Bila diujikan secara etis, maka Erick Thohir harusnya menerima itu. Ini pun bukan ujian medis karena hanya pada relawan. Tapi Erick Thohir menjawab tidak etis untuk saya duluan. Loh justru anda harus duluan karena ini ujian etis dan dia sudah langgar itu," papar Rocky Gerung.

Baca Juga: Prabowo Subianto Kecewakan Rakyat hingga Pengamat Sebut Dia Sulit Dipilih Jadi Presiden 2024

Lebih dari itu, sisi psikologi seorang Erick Thohir pun bisa terbaca dari kemampuan dia yang tak mampu mengolah jawaban, seolah ia hanya rela menjadikan rakyat sebagai kelinci percobaaan dari vaksin Covid-19.

Sedangkan, Erick Thohir sendiri yang bertugas memasok vaksin Covid-19 impor, faktanya enggan ikut terlibat sebagai relawan dalam uji coba vaksin Covid-19 tersebut.

"Dia ga mau jadi kelinci percobaan, ya kalo gitu jangan pakai orang lain juga jadi kelinci percobaan, kalau anda sendiri ga mau. Dari sini psikologinya pun terbaca dengan kemampuan dia mengolah jawaban tak mampu," ujar Rocky Gerung

Baca Juga: PA 212 Bongkar Sosok Penentu Nasib Bangsa, Sebut Ciri Ulama Nasionalis dan Bukan Presiden Jokowi

Padahal saat ini, posisi Erick Thohir sudah berjejeran dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena memimpin dua medan perang sekaligus, yaknis medan medis dan medan ekonomi.

Namun, ia justru memperlihatkan ketidakmampuannya sebagi pemimpin dengan tanpa mental memperjuangkan hak.

"Justru disitu ujian etisnya. Dia memimpin dua medan perang, yakni medan medis dan medan ekonomi. dan dia perlihatkan dia tak mampu karena di dalam dirinya tak ada mental memperjuangkan hak," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Peneliti Sebut Gangguan Jiwa PTSD Lebih Banyak Bayangi Ratusan Penyintas Covid-19 di Italia

Dengan demikian, Rocky Gerung menilai Erick sudah gagal memperlihatkan pemimpin dengan integritas, sekaligus pemimpin tanpa tanggung jawab menenangkan hati rakyat.

"Dia gagal memperlihatkan integritas. Bahkan dia memutar jawaban dengan pernyataan ya pejabat belakang deh. Ini bukan soal pejabat, tapi soal anda bertanggung jawab terhadap uji coba ini karena itu anda diminta membuktikan bahwa mampu ga uji coba itu aman. Kalau anda ga aman, ya pasti yang lain juga merasa ga aman," pungkas Rocky Gerung.

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler