Nadiem Makarim Bantu Guru Hadapi PJJ, Kurikulum Darurat Terbit Khusus Sesuai Kebutuhan Peserta Didik

- 8 Agustus 2020, 09:08 WIB
Sistem pendidikan di Indonesia diduga menjadi salah satu pemicu terjadinya stres. Sesaknya jadwal yang sesuai dengan kurikulum tak sedikit membuat siswa malah merasa tertekan bahkan alami stres.
Sistem pendidikan di Indonesia diduga menjadi salah satu pemicu terjadinya stres. Sesaknya jadwal yang sesuai dengan kurikulum tak sedikit membuat siswa malah merasa tertekan bahkan alami stres. /REUTERS

Sedangkan, Kemendikbud sendiri saat ini sudah menyiapkan Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang merupakan hasil penyederhanaan dari kurikulum nasional.

Ini dapat terlihat dalam kurikulum tersebut adanya pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran, sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka Sudah Diizinkan di Zona Kuning, Nadiem Makarim Sebut Paud Tetap Tak Boleh

Bahkan, Kemendikbud juga menyediakan modul-modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD), sehingga diharapkan dapat membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan peserta didik.

“Dari opsi kurikulum yang dipilih, catatannya adalah siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan, dan pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran,” jelas Nadiem.

Namun begitu, modul belajar PAUD yang dibuat Kemendikbud berjalan dengan prinsip 'Bermain adalah Belajar', sehingga proses pembelajaran terjadi saat anak bermain serta melakukan kegiatan sehari-hari.

Baca Juga: Bersiap Sambut Hari Merdeka RI, Warga Kelurahan ini Wajib Mengheningkan Cipta saat Dengar Sirine

Kemudian untuk jenjang pendidikan SD, modul belajar mencakup rencana pembelajaran yang mudah dilakukan secara mandiri oleh pendamping baik orang tua maupun wali.

“Modul tersebut diharapkan akan mempermudah guru untuk memfasilitasi dan memantau pembelajaran siswa di rumah dan membantu orang tua dalam mendapatkan tips dan strategi dalam mendampingi anak belajar dari rumah,” katanya.

Lebih dari itu, Nadiem juga meminta guru melakukan assesmen diagnostik untuk membantu siswa yang terdampak pandemi dan berpotensi tertinggal.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x