PR CIREBON - Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) seolah tak berhenti mengalirkan polemik yang menggemuruhkan suara pemecatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.
Salah satunya adalah program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang memancing komentar dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Tepatnya, Ujang menilai Mendikbud Nadiem Makarim memiliki rasa kepedulian sangat rendah kepada siswa di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Replika Hagia Sophia Siap Berdiri, Rusia: Tak Seperti Turki, Suriah Terbuka Dialog Damai Antar Agama
Terbukti, sampai saat ini Nadiem belum mampu mengatasi carut marut pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang banyak merugikan siswa dan orang tua siswa, mulai dari segi kuota internet hingga biaya mencetak tugas sekolah daring.
"Dia tak cocok jadi Mendikbud. Ganti saja," tegas Ujang dalam pernyataan yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Rabu, 29 Juli 2020.
Selain itu, Ujang pun mengamati para Dirjen Kemendikbud tidak bekerja maksimal, bahkan seolah menelantarkan para siswa dengan polemik pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca Juga: Dinasti Politik Presiden Jokowi, PKS: Tanpa Proses Mentoring, Hanya Hasilkan Pemimpin Instan
Untuk itu, dia pun mengusulkan agar para Dirjen yang kinerjanya abai dan lamban segera dicopot dari jabatannya, karena telah gagal membuat peserta pendidikan belajar secara nyaman.
"Jika pejabat tak siap mengangkat telepon, jangan jadi pejabat, apalagi Dirjen," ucapnya.