PR CIREBON - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan blunder terkait kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kini tengah dijalani oleh siswa-siswa sekolah akibat pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh anggota DPR RI Mardani Ali Sera yang mengatakan, banyak orang tua siswa mengadu karena kewalahan menyediakan akses internet bagi anak-anaknya di tengah wabah Covid-19.
Baca Juga: Banyak Warga Korea Utara Gemar Nonton Drakor, Kim Jong Un Beri Hukuman Sadis hingga Botaki Warga
"Sementara penghasilan orangtua turun drastis akibat pandemi. Saat ini yang utama adalah pangan, tidak salah jika kuota internet untuk pendidikan dinomor duakan. Akses internet yang murah harus jadi concern pemerintah ke depan," kata Mardani di Jakarta, Senin, 27 Juli 2020 dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Ketua DPP PKS tersebut pun menyentil sikap Mendikbud Nadiem Makarim yang terlihat arogan dalam kebijakan PJJ.
"Penerapan PJJ, apa lagi secara permanen seperti usulan yang sempat diutarakan Mendikbud, amat tergesa-gesa. Usulan ini seakan melupakan masalah lain seperti literasi digital siswa sampai kualitas pengajar yang perlu ditingkatkan," jelasnya.
Baca Juga: Masyarakat Bisa Cegah Politik Dinasti, Pengamat Sebut Caranya hingga Buat Kapok Pelaku
Mardani kemudian menegaskan, Undang-Undang (UU) mengamanatkan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN harus digunakan secara maksimal.
Penggunaan tersebut bisa dilakukan untuk program pendidikan yang tepat sasaran, efektif, efisien, dan memanusiakan peserta didik.