Mahalnya Harga Obat Covid-19 Menuai Polemik, Solusi atau Cari Untung?

- 8 Oktober 2020, 13:11 WIB
Ilustrasi Obat Covid-19.*
Ilustrasi Obat Covid-19.* /Dokumen: Pribadi/unair.ac.id/

Sugeng mengungkapkan, remdesivir yang tengah dibicarakan banyak orang saat ini sejatinya juga sudah habis masa patennya.

Dengan harga jual di kisaran Rp 3 juta per vial atau dosis, sejatinya “Obat anti virus ini hanya menghambat repliksi dari virus corona,” ujarnya menambahkan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ.

Dengan harga obat Rp 3 juta dengan kebutuhan 2 kali sehari, maka seminggu biaya pasien corona dengan obat antivirus remsedivir jenis covifor akan menghabiskan dana Rp42 juta per minggu.

Baca Juga: Ramai Penolakan Omnibus Law, MK Pastikan Siap Menerima Permohonan Uji Materi UU Cipta Kerja

Kemenangan Kapitalisme

Kebijakan yang keliru yang dikeluarkan pemerintah dimana orang kaya selalu diuntungkan, juga dirasakan oleh dosen senior dari Universitas Stanford, Francis Fukuyama.

Fukuyama diakui pemikirannya setelah menulis buku The End of History and the Last Man pada tahun 1992. Di sana ditegaskan bahwa sejarah perkembangan ideologi-politik umat manusia akan berakhir dengan kemenangan kapitalisme dan demokrasi liberal.

Fukuyama melihat terdapat konsensus luar biasa berkenaan dengan legitimasi demokrasi liberal sebagai sistem pemerintahan telah muncul di seluruh dunia, setelah sistem ini mengalahkan ideologi-ideologi pesaingnya, seperti monarki, fasisme, dan komunisme.

Baca Juga: Khusus Puan Maharani, Sindiran Cerdas Najwa Shihab: Saya Tak Matikan Mic, Kalian Berhak Bicara

Namun demikian, sejak memasuki abad 21, Fukuyama mulai mempertanyakan tesisnya atas demokrasi liberal.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x