Mahalnya Harga Obat Covid-19 Menuai Polemik, Solusi atau Cari Untung?

- 8 Oktober 2020, 13:11 WIB
Ilustrasi Obat Covid-19.*
Ilustrasi Obat Covid-19.* /Dokumen: Pribadi/unair.ac.id/

Apabila tidak terdapat perbaikan klinis dalam jangka waktu tersebut, maka beberapa ahli menyarankan untuk memperpanjang durasi penggunaan obat hingga 10 hari.

Pemberian remdesivir di Indonesia masih akan diujicobakan kepada 25 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta. Pasien akan diberi antivirus melalui infus sebanyak 200 mg pada hari pertama.

“Hari berikutnya, bisa 5 sampai 10 hari ke depan (diberi remdesivir) sebanyak 100 mg saja,” tutur Erlina Burhan, konsultan dokter Gugus Tugas Covid-19 yang merupakan dokter spesial paru-paru.

Baca Juga: KABAR BAIK! Angka Kesembuhan Covid-19 di Kota Malang Melesat Naik

Adapun, 25 pasien yang akan diujicobakan ini harus berusia di atas 18 tahun dan menderita Covid-29 dengan kategori berat yang artinya saturasi oksigennya di bawah 94%. Kemudian, kriteria lainnya adalah pasien yang sedang menjalani ventilator mekanik.

Ia menjelaskan, remdesivir adalah antivirus dengan cara kerja menghambat replikasi virus. “Mudah-mudahan kalau masuk remdesivir, replikasi virus dihambat sehingga tidak terjadi keparahan yang lebih lagi. Kemudian sistem imun akan bisa mengendalikan,” ujar Erlina.

Cara mencegah penularan Covid-19 paling ampuh sampai saat ini adalah dengan menjaga jarak, memakai masker, dan rutin mencuci tangan. Ketiganya penting untuk dilaksanakan sambil menunggu vaksin.

Baca Juga: Berkat UU Cipta Kerja, Menkeu Sri Mulyani Yakin Indonesia Bisa Tarik Investasi hingga 3 Kali Lipat

Tanggapan Bos Kalbe Farma

Harga obat Covid-19 yang dikeluarkan Kalbe Farma menuai beragam komentar. Pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beranggapan harga obat yang dipatok sebesar Rp3 juta per dosis itu tergolong mahal. Presiden Direktur (Presdir) Kalbe Farma, Vidjongtius menanggapi kritikan tersebut.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah