Baca Juga: Prabowo Subianto Kecewakan Rakyat hingga Pengamat Sebut Dia Sulit Dipilih Jadi Presiden 2024
Lebih dari itu, sisi psikologi seorang Erick Thohir pun bisa terbaca dari kemampuan dia yang tak mampu mengolah jawaban, seolah ia hanya rela menjadikan rakyat sebagai kelinci percobaaan dari vaksin Covid-19.
Sedangkan, Erick Thohir sendiri yang bertugas memasok vaksin Covid-19 impor, faktanya enggan ikut terlibat sebagai relawan dalam uji coba vaksin Covid-19 tersebut.
"Dia ga mau jadi kelinci percobaan, ya kalo gitu jangan pakai orang lain juga jadi kelinci percobaan, kalau anda sendiri ga mau. Dari sini psikologinya pun terbaca dengan kemampuan dia mengolah jawaban tak mampu," ujar Rocky Gerung
Baca Juga: PA 212 Bongkar Sosok Penentu Nasib Bangsa, Sebut Ciri Ulama Nasionalis dan Bukan Presiden Jokowi
Padahal saat ini, posisi Erick Thohir sudah berjejeran dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena memimpin dua medan perang sekaligus, yaknis medan medis dan medan ekonomi.
Namun, ia justru memperlihatkan ketidakmampuannya sebagi pemimpin dengan tanpa mental memperjuangkan hak.
"Justru disitu ujian etisnya. Dia memimpin dua medan perang, yakni medan medis dan medan ekonomi. dan dia perlihatkan dia tak mampu karena di dalam dirinya tak ada mental memperjuangkan hak," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Peneliti Sebut Gangguan Jiwa PTSD Lebih Banyak Bayangi Ratusan Penyintas Covid-19 di Italia
Dengan demikian, Rocky Gerung menilai Erick sudah gagal memperlihatkan pemimpin dengan integritas, sekaligus pemimpin tanpa tanggung jawab menenangkan hati rakyat.