"Keuntungannya ketika menggunakan aplikasi QRIS ini, mereka para DKM tidak perlu menghitung uang tunai lagi, jadi semuanya sudah masuk rekening, " ungkap Bakti.
Bakti menjelaskan semua transaksi itu sudah masuk rekening, mereka tidak perlu takut lagi ketika ada setoran uang palsu mereka tidak usah takut.
Disamping itu dalam pekan QRIS juga ingin mengubah para Muzaki yang masih menggunakan pembayaran zakat manual, agar bisa beralih ke QRIS.
"Disamping itu kami juga mendorong agar penerima zakatnya, sama bisa merubah pola pikir manual kepada sistem digital dengan sistem QRIS ini, " target Bakti.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Cirebon, Drs. Sumantho mendukung dengan adanya ajakan dari Bank Indonesia untuk penggunaan sistem pembayaran berbasis digital.
Terlebih sekarang marak merebaknya virus corona, yang diduga bisa juga penularannya dari uang manual.
Pemerintah Kota Cirebon ke depannya akan menerapkan sistem nontunai, karena lebih praktis.***