Merangkak hingga Hampir 200 Kasus, Muhyiddin Beberkan Langkah-langkah Malaysia Tangani Virus Corona

- 14 Maret 2020, 15:58 WIB
TAN Sri Muhyiddin Yassin ditunjuk sebagai PM Malaysia baru dan dilantik Minggu, 1 Maret 2020 waktu setempat.*
TAN Sri Muhyiddin Yassin ditunjuk sebagai PM Malaysia baru dan dilantik Minggu, 1 Maret 2020 waktu setempat.* /The Star Malaysia/

PIKIRAN RAKYAT - Kasus terifeksi virus corona di negara tetangga, Malaysia, sudah mencapai 197 kasus, dengan total kematian 1 orang. Sementara itu, pasien yang berhasil disembuhkan baru 2 orang.

Guna mencegah wabah virus yang semakin meluas, Pemerintah Malaysia telah memutuskan agar semua kegiatan massal termasuk pertemuan internasional, acara olah raga, sosial dan keagamaan ditunda atau dibatalkan hingga 30 April 2020 mendatang.

Dilaporkan Antara, hal tersebut dikemukakan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin dalam pidato khusus terkait penularan Covid-19 dari Putrajaya, Jumat 13 Maret 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Presiden Joko Widodo Sengaja Angkat 9 Menteri Alumni UGM Guna Tutupi Rahasianya

Muhyiddin mengatakan keputusan akan dikaji kembali, terutama jika kondisi Covid-19 berangsur membaik.

"Pada hari ini, kita semua sedang berhadapan dengan situasi yang agak mengkhawatirkan karena penularan Covid-19," katanya.

Muhyiddin memaparkan, awalnya jumlah kasus virus corona itu terbilang kecil, yakni 22 kasus saja. Dari jumlah tersebut kebanyakan melibatkan warganegara asing, warga negara Malaysia yang dibawa pulang dari Wuhan,dan warga negara Malaysia yang bepergian ke negara yang dijangkiti Covid-19.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Kang Emil Imbau Warga Jawa Barat Mulai Biasakan Salam Sunda

"Walaupun berbagai usaha telah dilaksanakan untuk mengawal penularan wabah ini, kita masih berhadapan dengan peningkatan kasus Covid-19," katanya.

Tiga hari yang lalu, 11 Maret 2020 World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan telah menetapkan penularan wabah Covid-19 sebagai pandemi. Pandemi menurut KBBI berarti  wabah yang berjangkit serempak di mana-mana meliputi daerah geografi yang luas.

Muhyiddin yakin warganya merasa risau akan penularan wabah tersebut.

Baca Juga: Tak Terima Dikatakan Sebagai Negara Virus Corona Bermula, Tiongkok Sebut Amerika Serikat Pembawa Covid-19 yang Sebenarnya

"Saya tahu saudara dan saudari pasti risau akan keselamatan diri sendiri, anak-anak serta keluarga. Anda juga pasti mau mendapatkan informasi yang tepat mengenai langkah-langkah yang sedang dan akan diambil oleh pemerintah untuk menangani penularan wabah ini," katanya.

Dirinya meminta warga negara Malaysia untuk tetap tenang. Sebagai persiapan menghadapi situasi yang lebih serius, pemerintah akan terus meningkatkan penyaringan di pintu masuk internasional, menjalankan pembatasan perjalanan dari negara yang dijangkiti virus corona dan menyediakan jalan khusus untuk wisatawan dari negara-negara tersebut.

"Hingga kini, sebanyak 26 buah rumah sakit pemerintah dan sebuah rumah sakit universitas yaitu Pusat Farmasi Universiti Malaya mempunyai kemampuan untuk mengendalikan kasus-kasus Covid-19," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Planet Nibiru Tabrak Bumi, Warganet Sebut Sebagai Teori Konspirasi Kiamat  

Selain itu, kolaborasi dengan rumah sakit swasta, rumah sakit di bawah Kementerian Pertahanan Malaysia dan rumah sakit universitas telah dilaksanakan sebagai persiapan untuk menerima tambahan pasien-pasien kasus Covid-19.

Pemerintah juga telah menyediakan 57 rumah sakit pemerintah dan 170 klinik kesehatan di seluruh negara bagian yang tersedia untuk melaksanakan penyaringan kesehatan kepada mereka yang memiliki gejala penyakit Covid-19.

Fasilitas yang disediakan pemerintah ini diharap mampu memberikan pelayanan dan penanganan virus corona dengan cepat dan tepat. Selain itu, Muhyiddin meminta rakyat Malaysia untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara yang terdampak dengan virus Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu 14 Maret 2020: Cancer Sulit Menikmati Kehidupan Kerja dan Keluarga

Di antaranya, perjalanan untuk tiga wilayah di Tiongkok: Hubei, Jiangsu dan Zhejiang, Hokkaido Jepang, Italia, Iran dan Republik Korea.

Kapal-kapal pesiar juga hanya diperbolehkan berlabuh untuk menambah bekal dan hanya kru warga negara Malaysia yang dibolehkan turun dari kapal dengan melalui penyaringan kesehatan.

Muhyiddin mengatakan, Pemerintah Malaysia prihatin dengan nasib warga Malaysia yang berada di negara-negara yang terdampak dengan wabah Covid-19 seperti Tiongkok, Iran, Italia dan Korea Selatan. 

Pemeritah telah membawa pulang sebanyak 107 orang warga Malaysia dari sebagian negara-negara tersebut.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah