Shamima Begum tinggal bersama mereka selama sekitar empat tahun hingga 2019, ketika dia pergi dari Inggris.
Pada dasarnya, kantong terakhir wilayah ISIS di Baghuz.
Shamima Begum, bersama dengan Kadiza Sultana dan Amira Abase, masing-masing berusia 16 dan 15 tahun, naik penerbangan dari Bandara Gatwick ke Istanbul, Turki, pada 17 Februari 2015, sebelum menuju ke Raqqa di Suriah.
Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Wali Kota Surakarta, Gibran Sebut Kesehatan Jadi Kunci Solo Bangkit
Dia mengaku menikah dengan mualaf Belanda Yago Riedijk, 10 hari setelah tiba di wilayah ISIS, dengan ketiga teman sekolahnya juga dilaporkan menikahi pejuang ISIS asing.
Dia mengatakan pada Februari 2019 bahwa dia meninggalkan Raqqa pada Januari 2017 bersama suaminya.
Tetapi anak-anaknya, seorang gadis berusia satu tahun dan seorang bocah lelaki berusia tiga bulan, keduanya telah meninggal.
Anak ketiganya meninggal di kamp al-Roj pada Maret 2019, tak lama setelah dia lahir.***