Klaim Bom Bunuh Diri, Komando Operasi Gabungan Berjanji Akhiri Serangan ISIS

- 23 Januari 2021, 12:44 WIB
Ilustrasi kondisi pasar di Baghdad, Irak pasca ledakan bom bunuh diri.
Ilustrasi kondisi pasar di Baghdad, Irak pasca ledakan bom bunuh diri. /The anew York Times
PR CIREBON - 32 orang meninggal dunia akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris ISIS di pasar Tayaran Square, Baghdad, Kamis dan Jumat, 21-22 Januari 2021.
 
Serangan bom tersebut membuat pasukan keamanan Irak bergerak untuk sepenuhnya menghentikan gerombolan teroris ISIS agar tidak hadir di negara tersebut.
 
Tidak hanya menghentikan sepenuhnya gerakan teroris ISIS, Komando Operasi Gabungan pun akan mengejar dan menangkap mereka yang membantu para teroris mencapai Baghdad.
 
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirbon.com dari Alarabiya, pemerintah kembali membangun ibu kota agar kembali pulih dari luka-lukanya.
 
Pasukan keamanan menekankan tekad mereka untuk mengatasi potensi risiko atau serangan apa pun.
 
Dalam meningkatkan keamanan dalam potensi serangan berikutnya, Komando Operasi Gabungan mengkonfirmasi bahwa mereka akan terus mengejar siapapun yang terlibat dan berjanji untuk menangkap mereka yang membantu teroris mencapai Baghdad.
 
 
Tidak hanya itu, bahkan pasukan keamanan pun berjanji akan segera mengakhiri gerombolan teroris ISIS tersebut.
 
Sebab, sebuah tekanan yang telah diberikan oleh aparat keamanan terhadap teroris mendorong mereka untuk melakukan operasi kriminal di Baghdad. 
 
Oleh karena itu, Komando Operasi Gabungan menekankan bahwa Baghdad aman dan pasukan keamanan dapat menanggapi dan menghentikan serangan apa pun.
 
 
Selain itu, ia menekankan bahwa aparat keamanan bertekad untuk sepenuhnya menghentikan gerombolan ISIS agar tidak hadir di negara tersebut.
 
Perlu dicatat bahwa ISIS mengaku bertanggung jawab atas operasi teroris pada Kamis malam, menunjukkan bahwa pelakunya adalah orang Irak dan orang asing
 
Awal mula terjadinya ledakan pun di jelaskan oleh Kementerian Dalam Negeri Irak bahwa seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pasar bal tempat pakaian bekas dijual di Tayaran Square di pusat ibu kota.
 
 
Kemudian setelah dia mengaku sakit dan orang-orang telah berkumpul di sekitarnya dia meledakan bomnya.
 
Lalu, pelaku bom bunuh diri kedua meledakkan sabuk peledaknya setelah orang-orang berkumpul untuk menjemput para korban yang terluka dalam pemboman pertama
 
Perlu dicatat bahwa ISIS, yang selama bertahun-tahun menguasai sebagian besar Irak, menggunakan metode ini di beberapa wilayah. 
 
 
Dalam sebuah pertempuran yang terjadi pada tahun 2017 pasukan Irak telah berhasil melenyapkan organisasi teroris ISIS.
 
Namun sebelumnya pun pernah terjadi sebuah ledakan yang serupa terakhir di Baghdad terjadi pada Juni 2019.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x