PR CIREBON – Serangan udara Amerika Serikat (AS) dalam misi gabungan dengan pasukan Irak, dilaporkan telah menewaskan pemimpin tertinggi kelompok ISIS di Irak.
Serangan itu bertujuan untuk membendung kebangkitan kelompok ISIS dan menuntut pembalasan atas bom bunuh diri ganda yang mematikan di Baghdad pekan lalu.
Menurut pejabat koalisi militer pimpinan AS dan Irak pada Jumat, 29 Januari 2021, komandan kelompok ISIS, Jabbar Salman Ali Farhan al-Issawi atau Abu Yasser, tewas di dekat kota Kirkuk di Irak utara pada Rabu, 27 Januari 2021.
Baca Juga: Emmanuel Macron Sebut Vaksin AstraZeneca Dimungkinkan Tidak Efektif untuk Lansia
Kelompok ISIS tidak lagi menguasai wilayah di Irak tetapi terus melakukan serangan mematikan.
Seorang juru bicara koalisi, Kolonel Wayne Marotto, menyebut kematian al-Issawi merupakan pukulan signifikan bagi upaya kelompok ISIS untuk berkumpul kembali.
Al-Issawi mengoordinasikan operasi kelompok itu di Irak.
Baca Juga: Menamai Dirinya Boneka Modifikasi, Wanita ini Habiskan Rp 62 Juta untuk Merubah Tampilan
Marotto mengatakan, Al-Issawi bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menyampaikan panduan kepada pejuang ISIS dan membantu memperluas kehadiran ISIS di Irak.
Dia mengatakan bahwa sembilan pejuang ISIS lainnya tewas dalam operasi itu.