Hari Ini, Tahap Pertama PPDB SMK Tingkat Jawa Barat Resmi Ditutup

- 12 Juni 2020, 16:30 WIB
Panitia PPDB SMKN 1 Cirebon, melakukan langkah verifikasi kepada calon pendaftar pada PPDB tahap pertama.*
Panitia PPDB SMKN 1 Cirebon, melakukan langkah verifikasi kepada calon pendaftar pada PPDB tahap pertama.* //PR/ EGI SEPTIADI
 
PR CIREBON - Tahap Pertama Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat berakhir hingga 12 Juni 2020.
 
Pantauan PikiranRakyat-Cirebon.com, seperti PPDB di SMK N 1 Cirebon, sejak dibuka sesuai jadwal pada 8 Juni kemarin, sudah ada calon pendaftar terverifikasi sebanyak 600 orang lebih.
 
 
"Sesuai Peraturan Gubernur Tahun 2020-2021, bahwa pelaksanaan PPDB SMK di Jawa Barat berakhir 12 Juni 2020," kata Ketua Panitia PPDB SMKN 1 Cirebon, Joko Susanto, Kamis, 11 Juni 2020.
 
Ada beberapa jalur pada tahap pertama PPDB kata Joko, yaitu jalur keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dengan kuota 20 persen, perpindahan orang tua atau anak guru lima persen, prestasi perlombaan lima persen, dan prestasi nilai raport unggulan kuotanya 30 persen.
 
 
"KETM seperti daftar pakai KIS, KIP, kemudian pindahan dan anak guru sekolah, prestasi unggulan dilihat dari rata-rata nilai rapot siswanya ditambah nilai rata-rata UN sekolah tersebut," ungkap Joko.
 
Adapun jalur berikutnya di tahap dua akan digelar pada tanggal 25, 26, 29, 30 Juni, dan 1 Juli 2020, dengan jalur prestasi nilai raport umum dengan khitan 40 persen.
 
 
"Semua proses pendaftaran baik berkas maupun verifikasi data dilakukan secara online, pada website yang sudah ditentukan seperti untuk website daftar ke PPDB Jawa Barat 2020, kemudian upload dokumen sekolah.ppdb.disdik.jabar.prov.go.id," papar Joko.
 
Sementara itu kata Joko, di SMKN 1 Cirebon sendiri ada sembilan jurusan keahlian, dengan kuota keseluruhan sebanyak 792 siswa untuk tahun ini.
 
 
Hingga saat ini, kuota pendaftaran paling banyak peminat yakni jurusan teknik otomotif dan teknik komputer jaringan.
 
"Tahun ajaran baru akan digelar 13 Juli 2020, di masa pandemi sekarang belum ada kepastian apakah pembelajaran akan dilakukan secara online maupun offline, baik pembelajaran materi maupun prakteknya," pungkas Joko.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x