PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memulai gerakan 'pernikahan massal' atau penyelarasan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (DUDI).
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, hal tersebut bertujuan untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan juga telah dibekali kompetisi yang matang.
Baca Juga: Akses Masuk Jakarta di Gerbang Tol Cirebon Dibatasi, Pengemudi Miliki SIKM Boleh Lewat
"Tujuan utama dari gerakan ini agar program studi vokasi di perguruan tinggi vokasi menghasilkan lulusan dengan kualitas dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja.
"Industri dan dunia kerja, mohon bersiap menyambut kami," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu.
Baca Juga: Labeli Cek Fakta dalam Cuitannya, Trump Ngamuk dan Tuduh Twitter Ikut Campur Pemilu Presiden AS 2020
Ia menambahkan, target dari program penguatan itu adalah sekitar 100 prodi vokasi di PTN dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) agar melakukan pernikahan massal pada 2020 dengan puluhan bahkan ratusan industri.
Program tersebut akan diteruskan dan dikembangkan pada tahun berikutnya dengan melibatkan lebih banyak prodi vokasi.
Program penguatan prodi vokasi di PTS sendiri sudah dibuka melalui Program Pembinaan PTS (PP-PTS) yang mana tahapannya sudah memasuki seleksi tahap akhir.
Baca Juga: Jadi Inspirasi Kawula Muda dan Bikin Bangga Kabupaten Cirebon, Pria Lulusan MTs Jadi Profesor LIPI