"Mereka pun berkumpul dan akhirnya jika salah satu dari mereka terpapar Covid-19 maka mungkin saja yang lain pun sesama guru akan terpapar," terangnya.
Ramli mengatakan, pembelajaran daring itu bukan hanya guru mengerjakan tugas di rumah, melainkan benar-benar seperti di kelas namun menggunakan teknologi.
Lanjutnya, sejak 10 tahun terakhir, IGI tak henti-hentinya melakukan upaya digitalisasi sekolah dan sangat intens dalam tiga tahun terakhir.
Segala hal diberikan kepada guru termasuk bagaimana mereka mengelola kelas dari jauh. Hal itu bermanfaat pada saat ini.
"Kami berharap guru terus mengasah kompetensinya, sehingga tidak gagap begitu pembelajaran daring diterapkan," imbuh Ramli.***