Sebut Separuh Imajinasi Jokowi Sudah Ada di 2024, Refly Harun: Presiden Sedang Mencari Putra Mahkota

- 26 Oktober 2020, 16:16 WIB
Tangkapan layar YouTube Refly Harun: Refli Harus sebut mungkin saja Presiden Jokowi sedang mencari putra mahkota untuk estafetkan posisinya karena imajinasinya sudah di 2024.
Tangkapan layar YouTube Refly Harun: Refli Harus sebut mungkin saja Presiden Jokowi sedang mencari putra mahkota untuk estafetkan posisinya karena imajinasinya sudah di 2024. /Tangkapan layar YouTube/Refly Harun

Dia mengungkapkan kalau Gerindra tidak perlu dibicarakan karena calonnya dipastikan tidak jauh dari sosok Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sepanjang Prabowo masih berminat untuk menjadi calon presiden lagi, dan tidak mungkin untuk turun pangkat.

Artinya jika konstelasi politik tidak memungkinkan Gerindra mencalonkan Prabowo Subianto, maka ada orang lain yang bisa menggantikan tetapi untuk jabatan sebagai calon wakil presiden, contohnya Sandiaga Uno atau siapapun yang berasal dari Partai Gerindra, katanya.

Baca Juga: TWICE Tampil Dewasa dalam Album 'Eyes Wide Open', Mina: Bernyanyi Tentang Perasaan Insecure

"Golkar hampir pasti akan menjagokan Airlangga Hartarto, persoalannya adalah apakah Airlangga Hartaro laku dijual untuk jabatan calon presiden, kalau kita lihat survei belakangan ini misalnya, yang dilakukan indikator misalnya, Ganjar masih yang terdepan, Prabowo Subianto nomor dua, selanjutnya Anies Baswedan. Artinya berat bagi Airlangga Hartarto kalau ingin didorong sebagai calon presiden," ujar Refly.

Dia menilai kalau Airlangga dicalonkan sebagai wakil presiden maka akan ada peluang besar. Ditambah dengan endorsement dan dukungan dari Partai Golkar, akan sangat signifikan bagi koalisi partai apapun untuk menjadi calon wakil presiden.

Refly menambahkan bahwa persoalannya adalah jabatan kementerian yang diemban ini, selain sebagai amanah tetapi dapat juga menjadi batu lonjakan untuk menjadi calon presiden tersebut.

Baca Juga: Heboh di Twitter, Angga Dwimas Sasongko Akan Penjarakan Pembajak Film 'Story of Kale'

"Jadi sebagaimana yang pernah dilakukan oleh seorang emnteri, tidak perlu disebutkan namanya, memberikan bantuan sosial di tengah Covid-19, lalu memberikan sang nama untuk 2024. Harusnya kan tidak demikian, harusnya bantuan-bantuan tersebut tidak dikaitkan dengan pencalonan, atau rencana untuk mencalonkan diri," ucapnya.

"Bisa jadi untuk membangun popularitas, membangun akseptabilitas dan elektabilitas dalam soal seperti ini, yang mapan baru tiga nama antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan," katanya.

Dia mengatakan di antara tiga nama tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang posisinya tidak terlalu jelas. Karena Anies tidak memiliki kendaraan partai politik. Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menurutnya sangat bergantung pada sikap Megawati Soekarnoputri.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah