Indonesia Lantang Suarakan Pelanggaran HAM pada Etnis Uighur di Xinjiang, Sementara Arab Saudi Mendukung China

- 25 Oktober 2021, 21:00 WIB
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah dengan konsisten menyatakan jika Indonesia menentang pelanggaran HAM Etnis Uighur di Xinjiang.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah dengan konsisten menyatakan jika Indonesia menentang pelanggaran HAM Etnis Uighur di Xinjiang. /Aria Cindyara/Antara

Terdapat dua Join Statement (JS) atau pernyataan bersama oleh sejumlah negara mengenai isu Xinjiang.

JS pertama disampaikan Wakil Tetap (Watap) Perancis mewakili 43 negara dan mayoritas negara-negara Eropa dan Amerika Utara.

Baca Juga: Lee Yeon Hee Berbagi Kehidupan Pernikahan di My Little Old Boy: Seseorang Menjebak Kami

Disampaikan jika negara-negara tersebut merasa prihatin atas isu yang terjadi kepada Uighur di Xinjiang.

43 negara yang diwakili Duta Besar Prancis untuk PBB, Nicolas De Riviere yang mengungkapkan bahwa informasi yang diterimanya dapat dipercaya mengenai Uighur.

Nicolas De Riviere menekankan kalau dari informasi kredibel tersebut menyebutkan bahwa terjadi pelanggaran HAM pada etnis Uighur di Xinjiang, China.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sampaikan Berita Duka Setelah Ada Kecelakaan Pesawat di Ilaga: Innalillahiwainnailaihirojiun

Sementara JS kedua disampaikan Kuba dengan mewakili 62 negara termasuk Kuwait, Saudi Arabia, Rusia, Maladewa, Maroko, Ghana dan Pakistan.

Berbeda dengan JS pertama, negara-negara tersebut sepakat mendukung China dalam dalam isu etnis Uighur.

“JS kedua disampaikan Kuba mewakili 62 negara, termasuk di antaranya Kuwait, Saudi Arabia, Rusia, Maladewa, Maroko, Ghana dan Pakistan. Isinya mendukung RRT dalam isu Xinjiang tersebut,” ujar Teuku.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Info Publik Kominfo RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x