Natalius Pigai Diserang, Rocky Gerung: Dalam Politik Orang Berargumentasi, Bukan Mengolok-olok

8 Januari 2021, 13:31 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung.* //Tangkapan layar Rocky Gerung Official
PR CIREBON - Pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari perihal serangan rasis yang dilakukan oleh salah satu akun yang dianggap sebagai buzzer terhadap aktivis, Natalius Pigai.
 
Diduga buzzer tersebut menyerang mantan Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu dengan menanyakan apa dia sudah selesai berevolusi.
 
Sebelumnya, Natalius Pigai mengomentari cuitan dari Guru Besar Sekolah Tinggi Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer, AM Hendropriyono.
 
Baca Juga: Akibat Kelelahan, Seorang Remaja Tewas Tenggelam saat Selamatkan Korban Banjir
 
Dalam berita yang melaporkan pernyataan Hendropriyono itu, dikatakan setelah dibubarkannya Front Pembela Islam, maka tinggal tunggu pelindung dari organisasi tersebut.
 
Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Natalius Pigai hendak bertanya soal kapasitas apa yang dimiliki oleh Hendropriyono di negara Indonesia.
 
Menurut Natalius Pigai, apakah Hendropriyono sebagai penasehat presiden, pengamat, atau sebagai aktivis.
 
Baca Juga: Tidak Rencana Akui Israel, PM Pakistan Imran Khan: Jika Mengakui, Kami Benar-Benar Kehilangan Moral
 
Karena menurutnya, masalah itu seharusnya dibiarkan saja diurus oleh generasi abad 21 yang egaliter, humanis, dan demokrat.
 
Melihat hal itu, Rocky Gerung menyatakan bahwa di dalam pertandingan politik, seseorang itu memakai argumentasi bukan olok-olok.
 
"Di dalam pertandingan politik orang memakai argumentasi. Upaya untuk membatalkan pikiran orang lain dengan kekuatan logis, kekuatan argumentasi bukan dengan kekuatan olok-olok," kata Rocky, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Rocky Gerung pada Kamis, 7 Januari 2021.
 
Baca Juga: Unik, Pemandu Sorak di Jepang Beri Semangat pada Pejalan Kaki

Dia melanjutkan olok-olok yang dikeluarkan oleh seseorang itu merupakan tanda dari kegagalan evolusi pikiran.

Sebagai tanda juga kalau seseorang tersebut tidak sampai kepada status homo sapiens.

"Kalau saya mau parodikan Darwin, di dalam sejarah peradaban selalu ada orang yang membatalkan gerak berpikirnya hingga dia disebut sebagai si dungu," ucapnya.
 
Baca Juga: Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia Berencana Mengirim 1 Juta Orang ke Planet Mars Tahun 2050
 
Rocky menyampaikan bahwa kedunguan dari seseorang itu disebabkan karena ketidakmampuan untuk mencapai status pikiran yang memiliki mutu.

"Mereka inilah yang sering diberi award, namanya juga lucu Darwin Award. Artinya Darwin bersyukur sepertinya karena orang-orang ini membatalkan sendiri evolusinya karena tidak mampu berpikir," ujar Rocky.
 
Jadi, dia menjelaskan, sikap tersebut merupakan bukti bahwa orang itu telah batal berevolusi karena tidak mampu berpikir.
 
Baca Juga: Sebelum Penyerangan di Capitol AS, Massa Pendukung Donald Trump Sudah Merencanakan Secara Online

Alasan yang pertama, Rocky menuturkan, dia tidak tahu apa itu teori evolusi dan yang kedua dia tidak sanggup membantah pikiran Pigai.

"Orang seperti ini tidak perlu diomelin, dikasih saja Darwin Award, "Terima kasih karena Anda telah membunuh diri Anda sendiri sehingga kita manusia tidak lagi terbunuh oleh kedunguan"," tutup Rocky Gerung.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler