Tidak Rencana Akui Israel, PM Pakistan Imran Khan: Jika Mengakui, Kami Benar-Benar Kehilangan Moral

- 8 Januari 2021, 12:00 WIB
Tidak Rencana Akui Israel, PM Pakistan Imran Khan: Jika Mengakui, Kami Benar-Benar Kehilangan Moral.*
Tidak Rencana Akui Israel, PM Pakistan Imran Khan: Jika Mengakui, Kami Benar-Benar Kehilangan Moral.* /Instagram/@pm_imrankhan_pti

PR CIREBON - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pada Rabu, 6 Januari 2021, menekankan bahwa negaranya tidak dapat mengakui Israel dan apa yang telah dilakukan Israel terhadap Palestina.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Turki, Khan mengatakan ada dua alasan mengapa Pakistan tidak bisa mengakui Israel.

"Situasi di Kashmir persis sama dengan situasi di Palestina. Jika kami mengakui pengambilalihan wilayah Palestina oleh Israel, maka kami juga harus mengakui apa yang telah dilakukan India di Kashmir, jadi kami benar-benar kehilangan moral," katanya, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Daily Sabah, Jumat 8 Januari 2020.

Baca Juga: Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia Berencana Mengirim 1 Juta Orang ke Planet Mars Tahun 2050

Alasan kedua, yang diawali dengan "yang jauh lebih penting," ia mengenang Muhammad Ali Jinnah, pendiri kebijakan Pakistan, yang mengatakan bahwa kecuali ketidakadilan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dihapus dan kecuali orang-orang Palestina dihilangkan. mengingat tanah air mereka, Pakistan tidak bisa mengakui Israel.

Menanggapi pertanyaan tentang kebencian anti-Muslim di Barat, Khan mengatakan ada para pemimpin Barat yang memperburuk Islamofobia karena mereka tidak mengerti bagaimana perasaan umat Islam tentang Nabi Muhammad atau Alquran.

September lalu, Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani kesepakatan yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan mereka, sebuah langkah yang diikuti oleh kesepakatan dengan Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Baca Juga: Sebelum Penyerangan di Capitol AS, Massa Pendukung Donald Trump Sudah Merencanakan Secara Online

Perjanjian normalisasi telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina.

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x