Kepolisian Capitol AS Sebut Pendukung Donald Trump Menyerang dengan Senjata, Sebabkan 4 Orang Tewas

- 8 Januari 2021, 09:46 WIB
Kepolisian Capitol AS Sebut Pendukung Donald Trump Menyerang dengan Senjata, Sebabkan 4 Orang Tewas.*
Kepolisian Capitol AS Sebut Pendukung Donald Trump Menyerang dengan Senjata, Sebabkan 4 Orang Tewas.* /Instagram.com/@coffeecess

PR CIREBON - Peristiwa kekacauan pada 6 Januari 2020 merupakan penyerangan yang tidak terlupakan bagi warga Capitol Amerika Serikat (AS).

Perusuh pendukung Donald Trump secara aktif menyerang petugas kepolisian dengan pipa logam, bahan kimia yang membuat iritasi dan senjata lainnya, menurut Kepala Kepolisian Capitol AS.

Para pendukung POTUS yang menyerbu Capitol Hill di Washington D.C merupakan upaya penolakan Kongres yang sedang membahas penyelesaian kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS.

Baca Juga: Bentuk Kerjasama Ilmuan, Penyelam di Rusia Berburu Tulang Hewan Kuno di Sungai Beku

Peristiwa kekerasan dan kekacauan itu menyebabkan tewasnya emat orang, dengan setidaknya 52 orang ditangkap.

Terekam bahwa seseorang muncul dalam kerumunan untuk menhancurkan jendela dan memasuki gedung, kemudian beberapa pendukung Donald Trump lainnya difilmkan mengintimidasi dan mengejar seorang petugas polisi sendirian.

Kepala Kepolisian Capitol AS, Steven Sund mengatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi penyerangan pendukung Donald Trump ini.

Baca Juga: Usai Bebas dari Penjara, Vanessa Angel Kini Ngaku Ingin Lanjut Kuliah: Pengen Belajar Ilmu Baru

"Petugas Kepolisian Capitol Amerika Serikat (USCP) dan mitra penegak hukum kami menanggapi dengan gagah berani ketika berhadapan dengan ribuan orang yang terlibat dalam aksi kekerasan dan kerusuhan saat mereka menyerbu Gedung Capitol AS," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unilad, 7 Januari 2021.

Selain itu, Sund juga mengatakan bahwa para pendukung Donald Trump menyerang secara membabi buta dengan membawa senjata.

"Orang-orang ini secara aktif menyerang Petugas USCP dan petugas penegak hukum berseragam lainnya dengan pipa logam, melepaskan bahan kimia yang mengiritasi, dan mengambil senjata lain untuk melawan petugas kami," ungkapnya.

Baca Juga: Setahun Terpisah, Anjing Ini Reuni dengan Pemiliknya Tepat saat Tahun Baru

Sund mengkonfirmasi kematian Ashli Babbitt yang tewas ditembak oleh petugas tak dikenal di dalam gedung dan kasus ini tengah diselidiki.

"Penyerangan di Capitol AS tidak seperti yang pernah saya alami selama 30 tahun saya dalam penegakan hukum di sini di Washington, D.C. Menjaga keamanan publik di lingkungan terbuka, khususnya untuk kegiatan Amandemen Pertama merupakan sebuah tantangan," jelasnya.

"USCP memiliki rencana yang kuat yang ditetapkan untuk menangani kegiatan Amandemen Pertama sebagai antisipasi penyerangan seperti pada 6 Januari," lanjut Sund.

Baca Juga: Ketua DPR AS Serukan Copot Trump melalui Amandemen ke-25, Nancy Pelosi: Orang Ini Sangat Berbahaya

Sund beranggapan bahwa penyerang pada kongres penyelesaian kemenangan Joe Biden ini adalah perilaku kriminal berbahaya.

Dan Sund juga mengapresiasi para petugas yang telah mengamankan aksi penyerangan di Capitol AS.

"Saya sangat menghormati profesionalisme dan dedikasi wanita dan pria di Kepolisian Capitol AS," ujarnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x