PR CIREBON - Sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terkoreksi hingga 21,79 persen setelah ditutup melemah ke 4.926,73 pada akhir pekan lalu.
Ke depannya, pasar keuangan diprediksi masih akan menghadapi volatilitas yang tinggi pengaruh dari risiko geopolitik yakni pemilihan presiden Amerika Serikat pada November mendatang.
Lalu, eskalasi tensi hubungan Amerika Serikat, Tiongkok dan Brexit di akhir tahun 2020, serta pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 yang kemungkinan masih akan berkontraksi seperti yang disampaikan oleh Menteri Keuangan RI akhir September lalu.
Baca Juga: 113 Warga Papua Meninggal akibat Virus Corona, Simak Diagnosa Dokter yang Memeriksa
Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya menjelaskan, langkah yang paling bijak yang dapat dilakukan investor untuk tetap berinvestasi pada situasi seperti ini adalah memastikan bahwa portofolio investasi telah terdiversifikasi dengan baik sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, berikut saran investasi untuk menghadapi kontraksi ekonomi:
1. Investor profil risiko balanced
Untuk investor yang memiliki profil risiko balanced/berimbang, investasi yang bijak untuk diterapkan adalah di kelas aset saham dan kelas aset pendapatan tetap/obligasi.
Baca Juga: Hindari Hoaks UU Ciptaker, DPR Ajak Berdialog Bahas Aturan Lanjutan Omnibus Law