Gerak Cepat Usai Pengesahan Omnibus Law, Sri Mulyani Tawarkan Investasi SDM pada Pertemuan IMF

- 9 Oktober 2020, 19:31 WIB
Sri Mulyani
Sri Mulyani /Instagram/@kemenkeuri

PR CIREBON - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara pada acara Wolrd Bank Human Capital Project Ministerial Conclave: Investing in Human Capital in The Time of Covid.

Acara tersebut merupakan bagaian dari rangkaian World Bank-IMF Annnual Meeting 2020 melalui video conference.

Sri Mulyani menyampaikan investasi pada sumber daya manusia adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kemakmuran suatu negara.

Baca Juga: Kerusuhan Makin Meluas akibat UU Cipta Kerja, Puan Maharani Mendadak Ingin Merangkul Para Buruh

Covid-19 terus menyebar ke seluruh dunia, menciptakan usaha yang signifikan untuk bagaimana melindungi sumber daya manusia.

Tidak terkecuali Indonesia yang sejak awal Covid-19 ini merespon dengan menitikberatkan bagaimana pemerintah melindungi masyarakat, baik itu pada perlindungan sosial, kesehatan maupun khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM).

Pemerintah melakukan banyak langkah dalam mengambil keputusan, demi meningkatkan cakupan layanan ini termasuk mengubah banyak bangunan dan hotel, gedung pemerintah menjadi pusat isolasi dan perawatan kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Isu Kemenkominfo Blokir Medsos Santer Beredar saat Demo UU Ciptaker, Ini Tanggapan Johnny G Plate

Investasi pada bidang kesehatan juga untuk menjawab persoalan keterbatasan kapasitas rumah sakit.

“Sistem kesehatan nasional tetap menjadi prioritas utama dalam arah kebijakan kami. Kami menyadari bahwa upaya kita semua membutuhkan banyak investasi tambahan yang harus aman dan kami menempatkan ini sebagai prioritas utama dalam anggaran kami.

"Untuk Indonesia, bahkan selama wabah ini kita akan terus melanjutkan jaminan kesehatan nasional untuk mewujudkan reformasi jaminan kesehatan universal. Kami percaya bahwa jaminan kesehatan universal sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas respon sistem kesehatan,” jelas Menkeu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Laman Resmi Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Demo Anarkis Tolak UU Ciptaker karena Termakan Hoaks, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Ajak Dialog

Selain itu menurut Menkeu, Indonesia yang saat ini meniadakan pendidikan disekolah dan dirubah menjadi belajar dari rumah, perlu dukungan pemerintah dalam meningkatkan fasilitas sekolah dari rumah dengan memberikan dukungan penyedia jaringan dari BUMN.

Pemerintah juga memberikan dukungan tambahan untuk keluarga dan siswa agar mereka dapat mengakses internet secara gratis. Untuk rumah tangga kurang mampu, pemerintah memberikan diskon untuk tagihan listrik agar dapat terus mengakses pendidikan khususnya untuk anak-anaknya.

“Saya pikir, perlu dibahas untuk pertemuan ini ketersediaan vaksin. Ini adalah salah satu masalah yang paling kritis dan kompleks bahkan jika Anda memiliki sumber daya. Jadi, saya akan menyambut baik keterlibatan Bank Dunia dan juga program untuk membantu banyak negara untuk vaksin ini.

Baca Juga: Gempa 4,5 SR Guncang Kabupaten Aceh, Simak Penjelasan BMKG Terkait Potensi Tsunami

"Terakhir, saya ingin sampaikan bahwa kita tidak menyia-nyiakan krisis bahkan selama pandemi ini, Indonesia terus melakukan reformasi yang sangat ambisius. Kita baru saja mengesahkan undang-undang tentang investasi dan penciptaan lapangan kerja agar kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan,” pungkas Menkeu.

Hal ini kiranya dapat menggaet negara-negara lain untuk ikut andil dalam berinvestasi demi kepentingan dunia.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x