Buka Musda HIPMI Jabar 2020, Ridwan Kamil Beberkan Lima Strategi Ekonomi yang Libatkan Pengusaha Lokal

10 Maret 2020, 16:12 WIB
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil. Ridwan Kamil akan mendirikan dua kedai kopi Jawa Barat di Australia.* /Antara/Ajat Sudrajat/


PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tengah menggencarkan kemudahan investasi di wilayahnya, sehingga nilai investasi Jabar di tahun 2019 dapat mencapai Rp 137,5 triliun.

Namun tak berhenti sampai di situ, Pemprov Jabar berusaha memanfaatkan peluang nilai investasi tinggi ini dengan melibatkan pengusaha tanah air.

Ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hadir di acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat.

Baca Juga: Cek Fakta: Gunakan Keranda untuk Isolasi, Gubernur Sulawesi Selatan Dampingi Pasien Terinfeksi COVID-19 di Rumah Sakit Wahidin

Acara itu berlangsung di Swiss-Belinn Hotel Kabupaten Karawang pada Senin, 09 Maret 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa peran pengusaha tanah air dibutuhkan untuk mencapai tujuan Pemprov Jabar di masa mendatang.

Ini dibuktikan dengan penjabaran lima strategi ekonomi oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.

Lima strategi ekonomi itu diharapkan jadi peluang Pemprov Jabar untuk bersinergi dengan pengusaha tanah air.

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menerangkan tingginya nilai investasi yang masuk ke Jabar setiap tahunnya. Bahkan pada 2019, investasi yang terealisasi di Jabar mencapai Rp 137,5 triliun.

Baca Juga: Pemberitaan Gadis Pembunuh Bocah Lima Tahun Seringkali Jadi Sensasi, Komisioner KPAI Peringatkan Media

“Provinsi yang nilai konkret investasinya terbesar di Republik Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat. (Investasi) kita sendiri Rp 137,5 triliun yang hadir di Jawa Barat. Membawa pekerjaan, membawa transfer teknologi, dan lain sebagainya,” ujar Kang Emil.

Oleh karena itu, Kang Emil pun meminta pengusaha lokal di Jabar tidak lagi menjadi penonton. Ini dimaksudkan untuk memunculkan konsep ekonomi berkeadilan, yakni pengusaha lokal berpartisipasi menyukseskan investasi.

"Jadi, pengusaha daerah di Karawang atau di Jawa Barat harus mendapatkan porsi,” katanya.

Ridwan Kamil pun menilai keterlibatan peran pengusaha tanah air akan mampu mewujudkan ekonomi berkeadilan.

“Dari nilai investasi Rp 137 triliun yang terealisasi, haruslah urusan jalannya, konstruksinya, supply barangnya, kateringnya, itu dikelola oleh pengusaha daerah sehingga ekonomi berkeadilan," tambah Kang Emil.

Baca Juga: Cek Fakta: Kalista Iskandar Wakili Sumatera Barat dalam Ajang Puteri Indonesia 2020 Tanpa Diakui Pemerintah Provinsi  

Lebih lanjut, Kang Emil pun memaparkan sejumlah langkah Pemerintah Provinsi Jabar dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui lima strategi ekonomi.

Pertama, yakni ekonomi infrastruktur dengan penanganan berbagai proyek infrastruktur di antaranya jalan tol Bandung-Cilacap, Cisumdawu, pembangunan bandara baru di Sukabumi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan reaktivasi jalur kereta api menjadi prioritas pembangunan di Jabar.

Kemudian berikutnya adalah ekonomi berkelanjutan yang mengarah pada pembangunan berbagai proyek pengolahan sampah terpadu.

Proyek itu menjadi bagian dari sistem ekonomi hijau atau berkelanjutan di bumi Parahyangan.

Dalam arti lain, proyek itu tengah diwujudkan Pemprov dengan membangun Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) terpadu di Bogor. Melalui TPPAS ini, sampah dapat diubah menjadi batu bara.

Baca Juga: Berkunjung Ke Indonesia, Raja Belanda Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro ke Presiden Jokowi

Namun tak berhenti sampai situ, Pemprov juga tengah melakukan proses lelang pembangunan TPPAS di Kabupaten Bandung dan Garut untuk mengubah sampah menjadi listrik.

“Membangun (tempat pengolahan) sampah plastik menjadi BBM sedang dibangun di Bandung dan Bogor. Membangun listrik dari tenaga air sedang dibangun di Sukabumi, membangun listrik dengan solar cell sedang dibangun di Waduk Cirata,” papar Kang Emil.

Dengan demikian, proyek ini akan membuat Jabar memiliki masa depan ekonomi energi terbarukan, sehingga diharapkan peran investasi dari pengusaha lokal dapat turut serta dalam proyek tersebut.

“Inilah wajah masa depan ekonomi energi. Jawa Barat akan menjadi yang terdepan pelopor ekonomi renewable energy. Yang saya sebutkan ini investasinya asing semua. Mudah-mudahan minimal (pengusaha lokal) bisa jadi investornya kalau punya kekuatan, kalau tidak, jadi partner membangun investasi tadi,” ujarnya.

Kemudian ketiga adalah pembangunan ekonomi inklusif yang menyasar masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Baca Juga: Setelah Viral di Twitter, Polisi Tangkap 5 Murid SMK Pelaku Pelecehan di Bolaang Mongondow

Dalam arti lain, beberapa program ekonomi yang digagas Pemprov diharapkan peran serta anggota HIPMI sebagai mentor.

Ini dikarenakan Pemprov memiliki cita-cita untuk membangun ribuan startup dengan CEO yang berasal dari anak muda freshgraduate, sehingga mentor dari HIPMI amat berperan untuk menentukan arah ribuan startup tersebut.

“Dan disepakati oleh pemerintah pusat, pengentasan kemiskinan tercepat di Republik Indonesia ada di Provinsi Jawa Barat. Bayangkan kalau ini diakselerasi oleh orang-orang HIPMI yang peduli dengan inklusif ekonomi yang pro kredit, membantu mendigitalkan bisnisnya.

Kita ada program Satu Desa Satu Start Up (One Village One Company) ada 5.300 desa lebih di Jawa Barat, kami bercita-cita akan hadir 5.300-an perusahaan start up dan CEO-nya anak-anak muda lulusan perguruan tinggi. Siapa mentornya? Harusnya datang dari anak-anak HIPMI,” jelas Kang Emil.

Adapun strategi ekonomi keempat adalah ekonomi digital dan kelima adalah pariwisata. Kang Emil berpendapat bahwa pariwisata akan menjadi motor penggerak ekonomi Jabar.

Baca Juga: Setelah Viral di Twitter, Polisi Tangkap 5 Murid SMK Pelaku Pelecehan di Bolaang Mongondow

Ini dikarenakan berbagai sumber daya alam Jabar yang indah dan memesona. Inilah pula yang membuat Pemprov Jabar bergerak cepat merevitalisasi dan mengembangkan berbagai destinasi wisata baru di 27 kabupaten dan kota se-Jabar.

“Setengah triliun kami habiskan tahun lalu untuk membangun destinasi pariwisata. Bulan ini kami akan ada Tourism Summit, 100 titik pariwisata Jabar akan dilelang ke pengusaha-pengusaha Jabar,” ujar Kang Emil.

Dengan demikian, lima strategi ekonomi yang digagas Kang Emil dapat dibaca sebagai peluang menguntungkan bagi para peserta Musda, sehingga Pemprov dapat segera melakukan sinergi.

“Mudah-mudahan semua yang saya sampaikan ini dibaca oleh para peserta (Musda XVI HIPMI Jabar) hari ini sebagai peluang yang diciptakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,” tuturnya mengakhiri penjelasan di hadapan ribuan peserta Musda.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler