PIKIRAN RAKYAT - Dikonfirmasinya keberadaan virus corona di Indonesia pada awal pekan ini mengakibatkan sejumlah langkah preventif digagas dadakan oleh Pemprov Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru-baru ini menggelar pertemuan tingkat tinggi atau High Level Meeting bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Jabar. Pertemuan itu diadakan di Savoy Homann Hotel pada Kamis, 05 Maret 2020.
Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa pertemuan High Level Meeting itu ditujukan untuk mengendalikan laju inflasi Jabar di tahun 2020. Terlebih dengan hadirnya kasus corona yang menimpa dua warga Depok, jelas menambah penyebab laju inflasi agak tidak terkendali.
Baca Juga: Siaga Virus Corona, Pemkab Garut Cek Kesehatan Warga yang Pulang dari Tiongkok dan Korea
Dalam paparannya, Ridwan Kamil meminta agar tim TPID mampu mengendalikan laju inflasi Jabar di tahun 2020. Terlebih tahun 2020 ternyata banyak tantangan yang harus dihadapi.
Salah satu tantangan terbaru adalah merebaknya wabah Covid-19 yang dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan barang dan selanjutnya berdampak pada inflasi.
Pun begitu, Ridwan Kamil mengakui bahwa Jawa Barat cukup bergantung dengan Tiongkok. Ini dikarenakan sejumlah produk ekspor dan impor berada di tangan Tiongkok. Inilah pula yang harus disiapkan Pemprov Jabar untuk mencegah terjadinya inflasi lebih lanjut di Jabar.
"Ekspor dan impor kita banyak dari Tiongkok. Sekarang ada pembatasan, harus ada langkah yang disiapkan agar ini tidak berdampak pada inflasi," jelasnya.