Berkunjung Ke Indonesia, Raja Belanda Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro ke Presiden Jokowi

- 10 Maret 2020, 15:03 WIB
 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terlihat menjelaskan perihal keris Diponegoro kepada Presiden Jokowi dan Raja Belanda.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terlihat menjelaskan perihal keris Diponegoro kepada Presiden Jokowi dan Raja Belanda. /antara//



PIKIRAN RAKYAT - Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo.

Raja dan Ratu Belanda tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 9 Maret 2020.

Kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda ke Indonesia membawa misi untuk peningkatan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia.

Baca Juga: Berperan dalam Film Buku Harianku, Dwi Sasono Jatuhkan Air Mata karena Terenyuh

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara, Presiden Joko Widodo menyambut kembalinya keris milik Pangeran Diponegoro dari Raja dan Ratu Belanda.

Setelah Presiden Jokowi dan Raja Willem Alexander melakukan pernyataan pers bersama, keduanya bersama Ratu Belanda dan Ibu Negara mendatangi sebuah displai berupa keris yang ditempatkan dalam kotak kaca.

Keris berwarna keemasan tersebut ditempatkan tak jauh dari mimbar pidato dari Raja Belanda dan Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terlihat menjelaskan perihal keris tersebut kepada Presiden Jokowi dan Raja Belanda.

Keris yang dikatakan sebagai keris Diponegoro tersebut dikabarkan sempat hilang dan akhirnya ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.

Baca Juga: Panggung Kayu Saksi Bisu Perjalanan The Beatles akan Dilelang dengan Harga Fantastis

Sebelumya, keris tersebut didapatkan Pemerintah Belanda saat penangkapan Pangeran Diponegoro setelah perang besar di tahun 1825-1830.

Kolonel Jan-Baptist Cleerens memberikan keris Pangeran Diponegoro sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada tahun 1831.

Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar.

KKZ merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.

Momentum kunjungan Raja dan Ratu Belanda menjadi kesempatan yang baik untuk Pemerintah Belanda mengembalikan benda pusaka tersebut kepada Indonesia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x