Baca Juga: Yakin Salib Ada dalam Logo HUT RI ke-75, MUI: Semula Dibiarkan, Tapi Ustaz Diserang Masif
Meskipun, kak Seto tak menampik banyak keluarga yang tidak siap menghadapi kondisi yang terjadi seperti saat ini, sehingga memunculkan dampak yang kompleks.
“Situasi ini memunculkan konflik keluarga seperti kekerasan dan angka perceraian yang meningkat sampai pada kekerasan seksual terhadap anak,” tegasnya.
Untuk itu, kak Seto secara khusus meminta agar orang tua mampu menjamin anak-anak berada pada situasi aman dalam masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Baca Juga: Dukung Arak Bali Sembuhkan Pasien Covid-19, Luhut: Kearifan Lokal, Bukan Akal-akalan Kepala Daerah
“Kita harus memperkuat posisi orang tua dengan konsep GEMBIRA yakni G atau Gerak yang artinya membuat orang tua bergerak seperti berolahraga agar darah mengalir secara baik,” papar kak Seto.
Sedangkan selanjutnya, E atau Emosi yang berarti orang tua boleh marah tetapi harus disampaikan dengan tidak membentak dan menggunakan cara kekerasan.
Kemudian, konsep M berarti makan minum secara teratur, dan konsep B adalah beribadah dan berdoa serta mendekatkan diri pada sang pencipta
Hingga konsep I adalah mengatur waktu Istirahat yang cukup sehingga terhindari dari pikiran-pikiran yang negative.
“Konsep R adalah tetap Rukun dan A adalah tetap Aktif terhadap anak,” jelas kak Seto mengakhiri pernyataan.***