Network
PR CIREBON - Masa pandemi Covid-19 membuat banyak kepala daerah di Indonesia berinisiatif mengeluarkan ramuan-ramuan tradisional berbahan herbal untuk ikhtiar menyembuhkan pasien Covid-19.
Namun rupanya, ramuan-ramuan tradisional itu juga menuai banyak polemik dari masyarakat nasional, sehingga Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ikut angkat bicara.
Dalam detailnya, Luhut menyebut inisiatif kepala daerah membuat ramuan-ramuan tradisional berbahan herbal hanya untuk menekan angka penderita Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Baca Juga: Yakin Salib Ada dalam Logo HUT RI ke-75, MUI: Semula Dibiarkan, Tapi Ustaz Diserang Masif
Salah satunya adalah klaim Gubernur Bali, I Wayan Koster yang menyebut bahwa terapi arak Bali bisa menyembuhkan para pasien positif Covid-19.
"Gubernurnya mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar entah tidak, yang penting (angka Covid-19) kelihatan turun. Saya dukung saja lah, jadi itu kearifan sosial masing-masing," ungkap Luhut dalam telekonferensi, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Kamis, 13 Agustus 2020.
Menurut Luhut, hal serupa juga pernah dilakukan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang mempromosikan jus herbal berbahan dasar buah manggis untuk penanganan pasien Covid-19.
Baca Juga: Reshuffle Menteri Disebut Terjadi Rabu Depan, Pendukung Jokowi: Sesuai Kebiasaan Periode Pertama
Sehingga sampai pada satu kesimpulan, meski banyak pihak menuding itu hanya akal-akalan dari para kepala daerah demi menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah mereka, tetapi Luhut menilai metode semacam itu merupakan kearifan lokal semata.
"Sama dengan Ibu Risma di Surabaya. Beliau membuat jus dari herbal manggis dan sebagainya, dan ribuan yang sembuh. Yang seperti ini menjadi yang tidak dihitung oleh orang asing bahwa di Indonesia banyak hal-hal yang aneh. Bahkan disebutkan kita membohongi. Tapi kearifan lokal kan suka-suka dia," imbuhnya.
Atas dasar itu, Luhut jelas mendukung apapun upaya yang dilakukan daerah-daerah untuk menekan angka penularan Covid-19 dan segera memulihkan perekonomian wilayahnya.
