PR CIREBON - Dalam setiap kesulitan pasti ada hikmah yang dapat dipetik, seperti saat keadaan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, ternyata ada hikmah dalam sisi peneliti lokal.
Sejumlah peneliti lokal serupa dengan internasional, juga berlomba-lomba menemukan alat yang meringankan keadaan pandemi ini.
Bahkan, tak tanggung-tanggung 5 ventilator lokal dapat diciptakan periset hanya dalam waktu tiga bulan saja.
Baca Juga: Tuduh RUU HIP Memuat Paham Komunis, Habib Rizieq Center Desak Pemerintah Gugat Partai Pengusung
Padahal, bila dalam situasi normal, proses ilmiah ini dapat membutuhkan waktu minimal satu tahun anggaran untuk mendorong inovasi.
Namun rupanya saat situasi terdesak, justru membuat Indonesia mampu menghasilkan lima jenis ventilator yang sudah mulai masuk tahap produksi dan yang bermanfaat bagi penanganan pasien Covid-19.
Hal itu diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro pada Sabtu, 20 Juni 2020.
Baca Juga: Dinilai Tak Independen Lagi Usai Dekati Tiongkok, Uni Eropa Gandeng AS Bermaksud Rombak Struktur WHO
"Bayangkan, riset dan inovasi yang biasanya di proposal dilakukan minimal dalam satu tahun anggaran, ini hanya dalam hitungan tiga bulan, sudah menghasilkan produk-produk inovasi yang berkualitas, luar biasa dan sangat dibutuhkan bangsa Indonesia, yang pada saat yang sama, bangsa lain juga sedang berlomba-lomba membuatnya," ungkap Bambang dalam keterangan tertulisnya.
Adapun lima ventilator yang dikembangkan anggota Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi, sudah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan, setelah lulus uji sertifikasi dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan.