Refly Harun menegaskan seandainya dikaji dari sistem ketatanegaraanya bahwa negara ini dibagi ke dalam unit-unit kelembagaan yang memiliki kerja masing-masing seperti Kodam komando Daerah Militer Jakarta Raya termasuk juga Pangdam Jaya.
"jadi sejak reformasi kita sudah sepakat untuk menghilangkan yang namanya Dwi fungsi ABRI sekarang TNI. Jadi ABRI yang namanya sekarang TNI tidak ikut-ikutan lagi di wilayah Politik." ujar Refly Harun, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Sabtu 21 November 2020 pada akun YouTube Refly Harun.
Baca Juga: Khawatir Lonjakan Kasus saat Sekolah Dibuka, Mendagri Imbau Pemda Sediakan Tempat Karantina
"memang apa urusannya dengan copot-mencopot spanduk, baliho Rizieq Syihab." imbuhnya
Refly Harun memaparkan bahwa sangat sederhana Karena nuansa politiknya sangat kental dengan kedatangan habib Rizieq ke tanah air dan bahwan sampai disambut jutaan orang.
Kemudian ada kontroversi mengenai pelanggaran protokol kesehatan dalam acara yang didatangi habib Rizieq termasuk pesta pernikahan putrinya.
Yang memang telah memunculkan pro dan kontra sangat luas di mana-mana, termasuk juga tentunya dengan spanduk-spanduk atau baliho yang dipasang yang terkait dengan revolusi akhlak.
Baca Juga: Hati-Hati, BMKG Memprakirakan Potensi Cuaca Ekstrem pada Tanggal 21 sampai 26 November 2020
"Namun jika itu soalnya itu adalah kewenangan pemerintah daerah yang tergantung di lokasinya kalau lokasinya di Jawa barat Pemda Jawa barat, kalo lokasi di Jakarta berarti DKI Jakarta." ujarnya
Jadi tidak boleh sembarangan, TNI terlibat dalam urusan seperti ini. Bukan urusan TNI untuk menurunkan baliho dan lain sebagainya.