PR CIREBON - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi kondisi cuaca ekstrem di beberapa wilayah pada pekan depan, 21-26 November 2020 akibat situasi siklonik yang ada di Samudera Hindia.
Keadaan tersebut meluas di perairan utara Aceh, dari Sumatera Utara hingga perairan barat Bengkulu, di Selat Karimata bagian utara, dan dari Kalimantan Tengah hingga Selat Karimata bagian selatan.
"Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," ujar Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta pada Sabtu 21 November 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Baca Juga: Sebut Hukum Negara Bukan Hukum Rimba, Fahri Hamzah: Dewasa Dikit Kenapa Sih
Dia juga menegaskan, jika terpantau sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Aceh, barat Bengkulu dan di Selat Karimata yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin atau konvergensi.
"Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan," tambahnya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam seminggu ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Khawatir Lonjakan Kasus saat Sekolah Dibuka, Mendagri Imbau Pemda Sediakan Tempat Karantina
Berdasarkan analisis tersebut, BMKG memprediksikan bahwa pada pekan depan potensi kondisi cuaca ekstrim dan curah hujan yang tinggi disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di beberapa wilayah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu. , Kepulauan Bangka Belitung, Lampung dan Sumatera Selatan.