Murid dan Orang Tua Alami Stress Selama PJJ, Bamsoet Minta Kemdikbud Evaluasi Secara Menyeluruh

- 3 November 2020, 16:40 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet): Bamsoet meminta Kemdikbud untuk mengevaluasi secara menyeluruh sistem PJJ karena banyak murid dan orang tua yang merasa stres saat PJJ.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet): Bamsoet meminta Kemdikbud untuk mengevaluasi secara menyeluruh sistem PJJ karena banyak murid dan orang tua yang merasa stres saat PJJ. /HO-Humas MPR RI/am

 

PR CIREBON - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mengevaluasi secara menyeluruh terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama ini berlangsung di masa pandemi Covid-19.

“Saya mendorong pemerintah dalam hal ini Kemdikbud untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem PJJ yang telah berlangsung selama ini,” ujar Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta, Selasa 3 November 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Bamsoet meminta Kemdikbud untuk mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul.

Baca Juga: Perusahaan Lakukan PHK Sepihak, Seorang Pria Mengadu ke Disnaker

Sehingga kedepannya, baik murid maupun orang tua, tidak ada yang mengalami stress berlebihan karena merasa berat menjalankan tugas-tugas dari sekolah selama PJJ, terlebih tidak lama lagi Asesmen Nasional/AN sebagai pengganti Ujian Nasional/UN akan diberlakukan.

Dia juga mendorong pemerintah, dalam hal ini Kemdikbud, untuk mengingatkan kompetensi guru dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru agar dapat memberikan materi pelajaran kepada siswa-siswi secara menarik dan yang mudah dimengerti.

Sehingga siswa-siswi juga dapat dengan mudah memahami materi yang dipaparkan oleh guru tersebut.

Baca Juga: Boris Johnson Mendukung Penerapan Lockdown Covid-19 ke Dua Inggris

Selain itu, Bamsoet juga mendorong Kemdikbud melalui guru-guru agar dapat menyampaikan kepada orang tua murid mengenai kiat-kiat dan strategi dalam membantu akan memahami materi pelajaran.

Hal ini, dikarenakan selama proses PJJ, peran orang tua sangat signifikan dalam memahami pelajaran-pelajaran sekolah termasuk permasalahan tumbuh kembang anak.

Lanjutnya, Kemdikbud juga perlu membuat metode atau sistem penyampaian pelajaran dalam sistem PJJ dengan memperhatikan kondisi psikologi anak.

Baca Juga: Berikut Jajaran Pendukung Jokowi yang Duduki Jabatan di BUMN

Dia mendorong Kemdikbud dan kementerian/instansi terkait pendidikan lainnya, agar bersama-sama melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PJJ.

“Saya mendorong pemerintah, dalam hal ini Kemdikbud, bekerja sama dengan psikolog untuk memberikan pendekatan khusus kepada siswa yang tidak mengumpulkan tugas serta memberikan bimbingan konseling dan pembinaan psikologi kepada siswa yang bersangkutan,”tuturnya.

Tambahnya, agar kedepannya siswa-siswi tersebut dapat dididik, dibina, dan disiapkan untuk memiliki kemauan dan kemampuan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya di waktu mendatang.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November, 5 Merchant Baru ShopeePay Siapkan Cashback 30 Persen

Tak hanya itu, dia pun mendorong pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan di setiap daerah untuk memperhatikan dan mengimplementasikan secara maksimal Kepmendikbud Nomor 179/p/2020 tentang Pelaksanaan Kurikulum darurat, guna meringankan beban belajar siswa, guru, dan orang tua.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x