Miris, Ahli Hewan Liar: Ada Setengah Juta Hiu Mati Dibantai, Demi Buat Vaksin Covid-19

- 11 Oktober 2020, 19:50 WIB
Ikan Hiu
Ikan Hiu /

PR CIREBON - Pandemi Covid-19 yang bermula di Wuhan, Tiongkok Desember tahun lalu, kini telah menjangkit ke seluruh dunia. Berdasarkan data yang dihimpun dari WHO per tanggal 10 Oktober 2020, total lebih dari 36 juta orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sedangkan jumlah total meninggal dunia akibat Virus Corona ini sudah mencapai lebih dari 1 juta orang. Untuk mencegah penularan virus ini semakin menyebar, beberapa negara pun mulai mengembangkan vaksin untuk menangkal Covid-19 tersebut.

Saat ini, para ilmuwan tengah berlomba-lomba menemukan vaksin Covid-19 demi menghentikan pandemi di seluruh dunia.

Baca Juga: Bongkar Dalang UU Omnibus Law, Fahri: Krisis Besar, Deal Parpol Digunakan Bohongi Rakyat

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, sementara itu, para ahli hewan liar mengklaim bahwa akan ada setengah juta hiu yang dibantai demi mendapatkan vaksin tersebut.

Squalene, minyak alami yang diproduksi di dalam liver hiu, banyak digunakan untuk obat dan membantu meningkatkan keefektifan vaksin. Minyak ini juga digunakan dalam uji coba vaksin untuk virus Corona.

Jika sebuah obat yang mengandung squalene lolos dan masuk ke dalam produksi di seluruh dunia, grup pemberdayaan alam Shark Allies yakin bahwa ada sekitar 250 ribu hiu yang harus dibunuh untuk menyediakan satu dosis obat untuk setiap orang.

Baca Juga: Pengusaha Sukacita Sambut PSBB Transisi Jakarta, HIPPI: Ekonomi akan Bergairah Kembali

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dengan judul "Astaga! Demi Vaksin Covid-19, Setengah Juta Hiu Mati Dibantai", angka itu bisa berkali lipat dan menjadi lebih banyak lagi jika seseorang butuh dua suntikan daripada satu untuk benar-benar tervaksinasi melawan Covid-19.

"Mengambil sesuatu dari hewan liar tidak akan pernah berkelanjutan, terutama jika itu adalah predator rantai atas yang tidak bereproduksi dalam jumlah besar," ujar Stefanie Brendi, pendiri dan direktur eksekutif Shark Allies dikutip laman Mirror.

"Kami tidak mencoba menghambat atau menghalangi produksi vaksin. Kami hanya meminta menguji coba squalene yang diproduksi dari bukan hewan selain squalene hiu sehingga itu bisa diganti sesegera mungkin,”tutur Stefani dalam kiriman di Facebooknya.

Baca Juga: Pilkada 2020 Ciptakan Pemimpin Tangguh Pandemi, PDIP: Amankan Indonesia dari Kritis Legitimasi

Grup tersebut sudah membuat petisi online yang dinamakan 'Berhenti menggunakan hiu dalam vaksin Covid-19, gunakan pilihan berkelanjutan yang ada.'

"Dengan miliaran dosis yang dibutuhkan setiap tahun, selama puluhan tahun mendatang, penting bagi kita untuk tidak bergantung pada sumber daya hewan liar. Itu bisa merusak spesies hiu yang diburu untuk minyak mereka dan itu bukan rantai suplai yang bisa diandalkan," ujar mereka.

Mereka mengatakan ada alternatif lain karena struktur kimia dari senyawa squalene identik dengan hiu dan alternatif bukan hewan, artinya keefektifannya dalam vaksin bisa identik apapun sumbernya.

Menurut WHO, ada 40 vaksin untuk Covid-19 yang sedang dalam tahap evaluasi klinis dan 142 vaksin dalam evaluasi praklinis.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x