Cek Fakta: Suku Dayak Dikabarkan Beri Dukungan Penuh untuk Ahok Menjadi Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara

- 11 Maret 2020, 13:46 WIB
Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok ucapkan belasungkawa atas korban-korban yang meninggal akibat banjir yang melanda Jabodetabek di awal tahun 2020.*
Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok ucapkan belasungkawa atas korban-korban yang meninggal akibat banjir yang melanda Jabodetabek di awal tahun 2020.* /



PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan ibu kota baru membutuhkan SDM, infrastruktur dan dana yang besar.

Selain itu pusat negara Indonesia ini juga membutuhkan orang yang mampu dan berpengalaman dalam memimpin kota tersebut.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mengumumkan empat kandidat yang bakal menduduki jabatan Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Juga: Cek Fakta: Sebelum Gempa Bumi 5 Magnitudo, Angin Puting Beliung Robohkan Rumah Warga dan Fasilitas Publik di Sukabumi

Mereka adalah Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

Sejak dirilisnya keempat nama tersebut, Ahok disebut-sebut sebagai kandidat terkuat dilihat dari pengalamanya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Namun isu ini menuai berbagai komentar, melihat eksistensi Ahok yang telah lama berkiprah dalam dunia politik Indonesia hingga menjabat sebagai pimpinan kota Jakarta, beberapa di antaranya setuju.

Berbeda halnya, dengan sebagian masyarakat yang mengetahui kasus Ahok terkait penistaan agama hingga membuatnya harus dihukum, mengecam serta mengkritisi pencalonan itu.

Baca Juga: Upaya Tingkatkan Kualitas Tim, Pelatih Persib U-16 Terus Asah Chemistry Antar Pemain

Bahkan beberapa diantaranya seperti Mujahid 212, juga menilai keputusan Presiden RI, Joko Widodo di cap tidak konsisten memegang jargon revolusi mental, namun tetap menjadikan Ahok sebagai IKN.

Berkenaan dengan hal itu, baru-baru ini beredar kabar yang menyebut bahwa Suku Dayak memberikan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara (IKN).

Kabar itu diunggah dalam sebuah foto yang menampilkan Ahok tengah mengikuti prosesi adat suku dayak oleh akun Facebook Yulanus Henock Sumuai dengan narasi yang cukup kontroversial.

"Suku dayak dukung Ahok full untuk CEO IKN, suku lain bagaimana?" dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari tangkapan layar laman Facebook Yulanus Henock Sumuai.

Baca Juga: Baru 291 Warga Kota Cirebon Terlayani BPJS Kesehatan, Komisi III DPRD Desak Pelayanan Dapat Menyeluruh

Sontak, kabar itu mengundang berbagai tanggapan, pasalnya sebagaimana diketahui, kebanyakan masyarakat lokal meminta pemimpinya jangan dari luar tapi dari dalam, guna mempertahankan kebudayaan serta adat istiadat yang masih dianut masyarakat.

Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh tim cek fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), terkait pemberitaan suku daya mendukung secara penuh Ahok menjadi pemimpin IKN, dapat dipastikan hoaks atau bohong.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @turnbackhoax.id, bahwa foto dan klaim narasi pada postingan tidak terkait.

Baca Juga: Sambut Baik Kunjungan APPI dan APSSI, Ketua Umum PSSI Terima Apresiasi dan Laporan Kasus

Dua foto yang disematkan pada postingan berasal dari peristiwa diangkatnya Ahok dan Istri, Puput Nastiti Devi menjadi warga kehormatan dan mendapat gelar dari masyarakat Persekutuan Adat Dayak Kalimantan Timur di Hotel Mesra Internasional, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Sabtu 13 Juli 2019 lalu.

Foto pertama diambil dari laman berita media online yang tayang di bulan 14 Juli 2019. Sedangkan, foto kedua diambil dari pemberitaan berjudul ‘Ahok dan Puput Dapat Gelar Kehormatan dari Masyarakat Dayak di Kaltim’ di media online yang lain pada 13 Juli 2019.

Berdasarkan fakta hasil penelusuran maka terkait berita yang mengklaim Ahok menerima dukungan secara penuh untuk menjadi pemimpin IKN, dapat dipastikan tidak benar dan merupakan bentuk konten yang menyesatkan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x