Cek Fakta: Di Balik Penghentian Larangan Umrah Sementara, Kerajaan Arab Saudi Sembunyikan Kabar Pangeran UEA Terinfeksi Virus Corona

- 10 Maret 2020, 13:03 WIB
Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohammad bin Zayed menerima secara langsung kunjungan Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP), David Beasley.*
Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohammad bin Zayed menerima secara langsung kunjungan Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP), David Beasley.* //Twitter @MohamedBinZayed

PIKIRAN RAKYAT - Maraknya penyebaran virus corona di dunia, membuat sejumlah negara mengambil kebijakan guna mencegah penyebaran COVID-19 dalam skala besar.

Sebagaimana diketahui, per 10 Maret 2020, tercatat 4.027 meninggal dunia dari 114.422 terinfeksi virus corona, selain itu penyebaranya sampai ke 115 negara di dunia.

Diketahui, dari 115 negara yang dikabarkan terdapat terinfeki COVID-19 beberapa negara yang dekat dengan Arab Saudi masuk dalam daftar tersebut.

Baca Juga: Ciptakan Pelatih Berkualitas dengan Lisensi B, PSSI Gelar Kursus Kepelatihan di Empat Kota

Hal ini yang memicu dibuatnya kebijakan penghentian sementara layanan umrah bagi warga negara lain selain Kerajaan Arab Saudi, mengingat Arab Saudi adalah tempat berkumpulnya seluruh umat Islam di dunia dalam rangka melaksanakan ibadah Haji dan Umrah.

Setelah diputuskannya penghentian sementara pelayanan haji dan umrah sampai 14 Maret 2020, kini masa penghentian itu diperpanjang selama satu tahun terhitung saat dibuatnya kebijakan tersebut.

Baca Juga: Masih Diselimuti Kebahagiaan usai Tumbangkan Arema FC, Persib Bandung Kena Sentil Kemenpora Terkait Jersey

Meskipun pihak pemerintahan terkait, seperti Indonesia telah menerima kebijakan itu karena dianggap sebagai langkah tepat guna meminimalisir penyebaraan dalam skala besar, namun warganet mulai memunculkan berbagai isu terkait alasan utama penghentian ini.

Mulai dari kabar bahwa pemerintahan Indonesia sengaja menyembunyikan warganya positif COVID-19, sehingga kerajaan Arab Saudi melarang jemaah umrah dari Indonesia.

Hingga kini, beredar pula kabar terkait kebijakan sengaja dibuat, untuk menutupi fakta Pangeran Uni Emirat Arab telah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Sempat Dikeluhkan, Pasokan Elpiji 3 Kg di Kota Cirebon Dipastikan Masih Normal 

Kabar itu beredar melalui tangkapan layar dari sebuah artikel yang berjudul 'Pangeran Uni Emirat Arab Dikabarkan Positif Virus Corona' yang dimuat oleh salah satu media online Indonesia.

Artikel tersebut diisi dengan narasi yang menggiring opini publik bahwa informasi itu benar adanya, dalam keterangan, Mohmed bin Zayed mulai terinfeksi pada Rabu 4 Maret 2020.

"Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohammad bin Zayed, dikabarkan terinfeksi virus corona (COVID-19) pada Rabu, 4 Maret 2020.

Baca Juga: Dikenal Menenangkan dan Membawa Kedamaian, Simak Arti Dibalik Warna Biru dari Sisi Psikologis

"Sejumlah pemberitaan lokal UEA mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi menyebut didiagnosis positif virus corona dan saat ini tengah dikarantina.

"Sebelumnya, berdasarkan laporan media Teluk, pimpinan tertinggi UEA telah menggelar pertemuan untuk membahas upaya pengendalian virus corona di UEA," dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari tangkapan layar artikel tersebut.

Sontak dengan dirilisnya artikel tersebut, membuat sejumlah warga Uni Emirat Arab khawatir dan gusar. Tak hanya itu, keberadaan artikel ini juga mendorong asumsi terkait kebijakan yang diambil kerajaan Arab Saudi untuk menghentikan sementara layanan umrah guna menutupi kabar ini.

Baca Juga: Target Raih Juara Piala AFF 2020, Timnas Indonesia U-16 Gelar Latihan Perdana dan Pengecekkan Fisik

Sebelum berita ini membuat banyak asumsi dan kesalahpahaman, tim cek fakta Kementerian Komunikasi dan Informasi melakukan penelusuran terkait kebenaranya, dari hasil penelusuran itu dapat dipastikan artikel itu hoaks atau bohong.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Turnbackhoaks.id, sejak Februari hingga 8 Maret kemarin, dalam pemberitaan maupun tweet yang diunggahnya, Pangeran Mohamed bin Zayed masih aktif beraktivitas, terutama dalam mengatasi penularan Covid-19.

Pada 3 Maret lalu, Pangeran Mohamed bin Zayed berkomunikasi melalui telepon dengan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte.

Baca Juga: Penemuan Menggemparkan, Oksigen Pertama Kali Ditemukan di Luar Galaksi Bimasakti

Kemudian, pada 4 Maret, ia berkomunikasi dengan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, dan Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al- Mustafa Billah Shah.

Pada 5 Maret, Pangeran Mohamed bin Zayed menerima telepon dari Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Sementara, pada 6 Maret, dia

Keduanya membahas kerja sama antara UEA dan WFP untuk memberikan bantuan kepada korban dampak krisis dan epidemi di seluruh dunia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Selasa 10 Maret 2020: Klangenan dan Kejaksan Dimulai dengan Pagi Cerah Berawan, Siang Diterpa Hujan Ringan

Dalam cuitannya, Pangeran Mohamed bin Zayed pun mengunggah foto di mana ia dan Beasley duduk saling berhadapan.

“UEA akan selalu memegang komitmen untuk melakukan dukungan kemanusiaan global,” ujar Pangeran Mohamed bin Zayed di Twitter.

Berdasarkan fakta-fakta yang disajikan tersebut, maka artikel yang menyebut virus corona telah menginfeksi Pangeran Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed sebagai bentuk konten yang menyesatkan.

 

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x