Soal Upaya Gulingkan Pemerintahan, Umar Patek: Didramatisir oleh Politisasi Agama

- 31 Desember 2020, 18:20 WIB
Terpidana Bom Bali yang juga mantan tangan kanan Osama bin Laden, Umar Patek.*
Terpidana Bom Bali yang juga mantan tangan kanan Osama bin Laden, Umar Patek.* //Tangkapan layar YouTube Moderat Indonesia
PR CIREBON - Mantan tangan kanan Osama bin Laden, Umar Patek, menilai keliru apabila ada wacana menggulingkan pemerintahan yang digaungkan oleh beberapa pihak.
 
Hal itu disampaikan Umar dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube Moderat Indonesia pada Kamis, 31 Desember 2020.
 
"Saya dari dulu tidak meyakini dan tidak memahami bahwa di Indonesia harus dilakukan aksi-aksi teror," kata pria yang pernah kepalanya dihargai 1 juta dolar oleh Pemerintas AS itu.
 
 
"Baik itu tujuannya untuk menggulingkan pemerintahan, ataupun membunuh atau membantai orang-orang yang selain muslim," sambungnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari YouTube Moderat Indonesia.
 
Umar mengaku saat belajar dan menjadi mujahid dulu tidak terpikirkan untuk menggulingkan pemerintahan.
 
"Saya tidak memiliki pemahaman seperti itu, dan saya kira kalau ada pemahaman seperti itu keliru," ungkapnya.
 
 
Umar menganggap hal itu keliru karena Pemerintah Indonesia mengizinkan semua penduduknya beribadah dan beragama, termasuk kepada umat Islam.
 
"Kalau ada orang-orang yang terlibat, yang ditangkap oleh kepolisian itu jelas orang-orang yang menurut hukum di Indonesia bersalah. Tetapi tempat (organisasi) orang itu tetap dibiarkan," katanya.
 
Contohnya Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo tidak pernah ditutup oleh pemerintah dan hanya menangkap orang di balik kasus terorisnya saja, yakni Abu Bakar Ba'asyir.
 
 
"Itulah baiknya pemerintahan Indonesia. Saya beruntung masih bisa menghirup udara Indonesia, bayangkan jika saya ditangkap pihak Amerika, saya akan mati di penjara," imbuhnya.
 
"Saatnya saya menebus kesalahan, negara ini tidak pernah menindas umat Islam, hanya politisasi agama yang mendramatisirnya," tandasnya.
 
Umar Patek alias Umar Arab alias Pak Patek alias Anis alias Umar alias Hisyam alias Umar Kecil alias Abu Syekh alias Allawy alias Ja'far alias Zacky, lahir di Pemalang 20 Juli 1966.
 
 
Umar lahir dengan nama Hisyam dan merupakan keturunan Arab-Indonesia, ayahnya bernama Ali Zain dan Ibunya bernama Fatimah.
 
Kepala Umar pernah dihargai 1 juta dolar AS oleh Pemerintah Amerika Serikat karena dianggap sebagai teroris kelas kakap.
 
Umar kini merupakan penghuni Lapas Porong di Sidoarjo setelah dipidana ikut andil pada kasus Bom Bali.
 ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Moderat Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah