Network
PR CIREBON – Sudah hampir 10 bulan lamanya Indonesia diterpa badai pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 membuat ekonomi menjadi lemah dan terpuruk di banyak sektor, pemerintah melakukan terobosan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Berbagai program telah PEN dicanangkan, di antaranya yaitu Bantuan UMKM, Bantuan Presiden (banpres) dan bantuan-bantuan lainnya.
Salah satu sayap pemerintah yang telah dan sedang mencanangkan program bantuan-bantuan yakni Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Baca Juga: AS Iming-imingi Rp 28 T Agar Indonesia Ikut Menormalisasi Israel, HNW: Jelas Pelecehan Kedaulatan
Dalam mendukung PEN sendiri Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial, per tanggal 28 Desember 2020, dari anggaran sebesar Rp134,119 triliun, realisasi anggaran Kemensos akan mencapai Rp131,054 triliun atau telah terealiisasi 97,71% dari anggaran awal.
Angka tersebut mencerminkan bahwa tingkat realisasi anggaran yang juga tinggi pada masing-masing pos belanja.
Sementara itu, telah tercatat realisasi anggaran pos pegawai sebesar 88,17%, pos belanja barang sebesar 95,82%, belanja modal sebesar 94,08%, dan belanja bansos sebesar 97,71%.
Baca Juga: IPM DKI Jakarta Tetinggi, Anies Baswedan: Alhamdulillah, Apresiasi Buat Jajaran Pemprov DKI Jakarta
Lebih lanjut, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) memiliki kontribusi besar dan signifikan yang dapat dilihat dari tingginya realisasi anggarannya. Dari anggaran PEN di Kemensos sebesar Rp127,208 triliun, realisasi anggaran mencapai 98,54% per 28 Desember 2020.
Program penyaluran bansos penanganan dampak pandemi Covid-19 yang termasuk dalam PEN menunjukkan angka realisasi yang menggembirakan dan signifikan.
Terkait PEN sendiri terdapat 3 jenis program bansos yang sudah tersalur sebanyak 100%, di antaranya yakni, Program Keluarga Harapan (PKH) dengan anggaran Rp36,7 triliun, Bansos Beras (BSB) dengan anggaran Rp4,5 triliun dan Bansos Tunai untuk KPM BPNT non PKH dengan anggaran Rp4,5 triliun.
Baca Juga: Mensos Risma Sebut Tiga Bansos Akan di Salurkan Serentak Pada Awal Tahun 2021
Terdapat juga 3 bansos lainnya yang menunjukkan angka realisasi mencapai di atas 97%, per 28 Desember 2020. Untuk Bansos Sembako Jabodetabek dengan anggaran Rp6,4 triliun dengan angka realisasi sebesar 98,49%, Bansos Tunai (BST) dengan anggaran Rp32,4 triliun angka realisasi sebesar 97,55%, dan Kartu Sembako/BPNT dengan aggaran Rp42,5 triliun angka realisasi sebesar 97,59%.
Sebelumnya, Mensos Risma usai menghadiri rapat terbatas mengatakan kepada publik bahwa pada pekan pertama tahun 2021, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah bisa menikmati bantuan sosial (bansos) sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kementerian Sosial mengatakan pihaknya telah merencanakan bantuan tersebut pada tahun 2021, Kemensos akan melanjutkan 3 program bansos, diantaranya yaitu Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Tunai (BST).
Baca Juga: Kementrian PUPR Kembangkan Aplikasi BPJT Info, Mudahkan Pengguna Jalan Tol Dapatkan Informasi
Mensos Risma juga mengatakan bahwa program PEN oleh Kemensos sendiri, akan menargetkan bansos sudah harus diterima KPM mulai 4 Januari 2021.
“Kemensos akan bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia menyalurkannya kurang lebih tanggal 4 Januari. Kita berharap satu minggu bisa kelar di seluruh Indonesia,” kata Mensos Risma, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Laman Resmi Kemensos RI.
Pada tahun 2021, Kemensos akan melanjutkan 3 program bansos, diantaranya yaitu Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Tunai (BST), sebagai bentuk PEN di Indonesia.***
