Setujui Jusuf Kalla Soal HRS Bukan Penentu Pilpres 2024, Musni Umar: Politik Adalah Siasat Kekuasaan

- 11 Desember 2020, 11:14 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar mendukung usulan Cak Nun agar Jokowi dialog dengan Habib Rizieq.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar mendukung usulan Cak Nun agar Jokowi dialog dengan Habib Rizieq. /Instagram.com/@musni_umar

PR CIREBON - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar yang juga aktif memberikan pendapatnya terkait isu-isu politik yang berlangsung di Indonesia, kali ini Musni Umar mengatakan pendapatnya terkait penilaian Mantan Presiden RI, Jusuf Kalla, tentang dukungan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) yang bukan menjadi penentu kemenangan Calon Presiden di 2024.

Selain itu dalam pernyataan tersebut Jusuf Kalla juga menyatakan kalau hal yang menentukan seseorang dapat memenangkan pemilihan adalah adanya dukungan dari partai politik.

"Saya membaca dan viral di Google yaitu pernyataan Mantan Presiden Jusuf Kalla, membongkar skenario Habib Rizieq di Pilpres 2024. Ini menarik dibicarakan walaupun masih empat tahun lagi tapi di Indonesia sudah ramai luar biasa," kata Musni Umar, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Musni Umar pada Jumat, 11 Desember 2020.
 
Baca Juga: Lima Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil di Rest Area Tol Dibekuk Polisi, 5 Orang di Bawah Umur

Musni Umar mengungkapkan kenapa membicarakan pemilihan presiden (Pilpres), karena jauh lebih baik membicarakan masalah tentang bagaimana mengatasi corona, bagaimana mengatasi ekonomi, mengatasi pengangguran, mewujudkan keadilan,  membangung sumber daya manusia, dan membangun Indonesia yang adil dan lain sebagainya.

Akan tetapi, dia melanjutkan, tidak bisa dielakan karena yang berdaulat itu adalah publik, dan publik juga terus menyampaikan berita-berita yang berkaitan dengan masalah Pilpres.

"Saya kira menarik apa yang disampaikan Pak JK, karena kalau kita bicara tentang Pilpres walaupun masih sangat lama banyak sekali dimensi-dimensi yang menentukan di situ, dan yang salah satu menentukan adalah partai politik," kata Musni Umar.

 
Musni Umar menyampaikan bahwa Habib Rizieq tidak mempunyai partai politik, karena itu bagaimana Habib Rizieq dapat menggerakan massa dan mendapatkan respon dari partai politik.

Selain itu, partai politik juga tidak mudah untuk menyatukan mereka, karena ada kepentingan, oligarki di dalamnya, serta harus ada mahar dan sebagainya.

Itu sebabnya saya DR Rizal Ramli, Refly Harun, dan teman-teman sudah mengajukan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menghilangkan presidential threshold menjadi nol, kenapa?" ujar Musni.

Dia menjelaskan bahwa karena masih dibatasi, misalnya setiap calon harus didukung oleh 20 persen hasil pemilu, akan sulit sekali untuk melahirkan calon-calon pemimpin yang kredibel.
 
 
Calon yang memiliki kemampuan, kapasitas, elektabilitas, dan memiliki track record untuk membangun Indonesia, ini yang menurut Musni sangat penting untuk diperhatikan.

"Di sinilah pentingnya tadi yang dilakukan DR Rizal Ramli dan teman-teman, bagaimana MK ini merespon tuntutan itu agar demokrasi ini berjalan," ucapnya.

Karena, dia melanjutkan, kalau proses awalnya yaitu mulai dari pencalonan sudah tidak demokratis, masyarakat dipaksa untuk memilih dua orang padahal dua orang ini belum tentu yang terbaik dari bangsa kita, maka hasilnya adalah penyesalan.

Musni menambahkan hal itu yang diharpkan, karena MK sekarang ini berada di poros yang sangat penting dan menentukan demokrasi Indonesia di masa depan.

 
Jadi menurutnya apa yang disampaikan oleh Jusuf Kalla sudah betul, dukungan masyarakat sangat diperlukan tetapi dukungan tanpa partai politik ini juga sangat sulit jika presidential threshold masih berlangsung.

Musni sekali lagi berharap bahwa  demokrasi yang sudah menjadi pilihan bangsa untuk membangun Indonesia ini dipelihara, tetap dijaga, dan berharap MK bisa mengabulkan gugatan Rizal Ramli agar yang disampaikan Jusuf Kalla dapat menjadi kenyataan, siapapun orangnya.

"Ketua Umum partai-partai politik kalau saya dukung mereka mencalonkan Calon dan Wakil Presiden, apakah dipilih atau tidak nanti kan ada dua tahapan," katanya.

Musni melanjutkan jika tahap pertama pemilihan maka setiap orang bisa mencalonkan dua puluh orang atau sepuluh orang, itu akan menjadi hal yang baik sekali.
 
 
Karena ada calon yang didukung oleh partai politik, ada juga calon yang didukung oleh rakyat misalnya.

Sehingga, dituturkan Musni, ada seleksi kepemimpinan nasional yang baik, dan kalau seleksinya baik maka akan menghasilkan pemimpin yang juga baik.

"Disamping itu kita berharap rakyat ini semakin sadar politik itu jangan dianggap jahat, jangan anggap politik itu tidak baik, karena tidak ada di dunia ini jalan yang tidak bisa kita capai tanpa melalui politik," ujarnya.

Musni Umar mengungkapkan, politik itu adalah siasat untuk mencapai suatu kekuasaan, kekuasaan apapun, dan setelah berkuasa harus diabdikan sebesar-besarnya untuk kebaikan rakyat, bagi kemakmuran rakyat.

 ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Musni Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x