Polisi Hingga TNI Turun Tangan Soal HRS, JK Sindir Seakan-akan Menghadapi Goncangan dari Musuh Besar

- 23 November 2020, 09:30 WIB
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla /Instagram/@jusufkalla

PR CIREBON - Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS) yang begitu hebat.

Pasalnya untuk menghadapi HRS, polisi hingga TNI turun tangan. JK menyindir seakan-akan negara tengah menghadapi suatu goncangan dari musuh besar.

Sehingga pandangan kawan dapat berubah menjadi lawan, begitu pula sebaliknya pandangan lawan dapat berubah menjadi kawan.

Baca Juga: Khawatir Tularkan Covid-19, Seribu Lebih Cerpelai di Prancis Akan Dimusnahkan

Menurut JK dengan apa yang terjadi pada gelombang massa saat kepulangan dan aktivitas Habib Rizieq disebabkan terjadinya kekosongan kepemimpinan.

Sehingga Masyarakat menilai bahwa tidak ada yang mampu menyerap aspirasi mereka.

“Ini menurut saya karena ada kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat luas makanya kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang karismatik katakanlah atau ada yang berani memberikan alternatif maka orang mendukungnya." ucap Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden. dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah pada akun PKS TV

Baca Juga: Amerika Serikat Gerak Cepat, Harapkan Mulai Vaksinasi Covid-19 di Awal Desember

Yang akhirnya Masyarakat sudah menganggap tidak lagi memiliki sosok yang dapat diandalkan sebagai penyalur aspirasi termasuk Pemerintahnya pun dianggap tidak lagi mau mendengar aspirasi dari rakyatnya.
 
Walhasil kondisi ini harus segera diatasi oleh pemimpin termasuk di kursi dewan.

“Kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan dia punya aspirasi? itu pertanyaan yang sangat penting untuk kita evaluasi, jawab khususnya PKS dan partai Islam lainnya,” ujar JK.

Baca Juga: Mengerikan, 600 Mayat Korban Virus Korona di New York Masih Disimpan Dalam Truk Freezer

Jusuf Kalla pun mengatakan bahwa situasi ini dinilai harus segera diperbaiki.

Apabila dibiarkan maka akan menimbulkan sebuah masalah baru. Yang pada akhirnya Publik bisa jadi akan mengambil haknya kembali kepada sosok yang dipilihnya baik lewat Pemilu maupun Pilkada.

Kata Jusuf Kalla sebuah aspirasi dari masyarakat tetap harus didengar. Dengan para pemimpin juga mesti mengetahui apa masalah yang dialami publik.

Baca Juga: Tiongkok Sebut Penyebab Buruknya Hubungan AS-Tiongkok, Bermula dari Masalah di Internal AS

“Aspirasi ini harus kita dengar aspirasi ini, para pemimpin harus mengetahui tentang masalah itu. Kita membikin lobang kekosongan yang diisi dengan demokrasi jalanan lagi. Ini menimbulkan masalah baru dan akan menghambat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.***

 




Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x