JK dan Anies Jadi Sasaran Ferdinand Hutahaean, Refly Harun: Tidak Punya Etika, Anak Kecil pun Tahu

- 5 Desember 2020, 15:32 WIB
Refly Harun
Refly Harun /Refly Harun/Youtube
PR CIREBON - Mantan Politikus Partai Demokrat yaitu Ferdinand Hutahaean kini telah dilaporkan oleh Muswira Kalla, anak dari seorang mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait tulisannya di media sosial yang dinilai telah menyinggung Jusuf Kalla.
 
Muswira Kalla mengatakan bahwa pihaknya telah membuat sebuah laporan untuk mendapatkan sebuah perlindungan hukum atas pencemaran nama baik ayahnya yaitu Jusuf Kalla, yang mana telah dirasa sangat mengganggunya dan juga keluarganya.
 
Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Jum'at 4 Desember 2020 pada akun YouTube Refly Harun, Menanggapi hal tersebut Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan bahwa seseorang yang menuliskan pandangan atau pendapat di media sosial harus memperhatikan dan menjaga etika yang ada.
 
 
Menurut Refly Harun, seharusnya seseorang dapat membedakan mana mengkritik dengan menyebarkan isu atau menuduh. 
 
"Kalau kita baca cuitan itu, ya anak kecil pun tahu, yang disasar kan tiga pihak," ujarnya
 
Meskipun Ferdinand Hutahaean berdalih tentang kata Chaplin yang ditulisnya bukan Jusuf Kalla, namun semua orang juga sudah paham bahwa yang dimaksud oleh Ferdinand Hutahaean adalah Jusuf Kalla.
 
"Ada kumis. Kita tahu kumis Jusuf Kalla mirip-mirip Charlie Chaplin, pelawak legendaris yang membuat film tanpa suara, tapi gerakannya sangat lucu," kata Refly Harun.
 
 
Menurut Refly Harun bahwa Ferdinand Hutahaean sangat jelas menyasar Habib Rizieq dan pada tahun 2022-2024, diketahui pada 2022 merupakan Pilkada DKI, Sementara 2024 adalah pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
 
"Dalam konteks ini jelas sebenarnya, walaupun menggunakan bahasa simbolik untuk menghindarkan hukum misalnya," ujar Refly Harun.
 
Menurut Refly Harun, jika saja Ferdinand Hutahaean langsung menggunakan nama yang sebenarnya justru tidak akan bermasalah dan mungkin akan aman.
 
"Kalau menurut saya, kalau dia menyebutkan terang-terangan malah baik-baik saja, karena itu merupakan pendapat, tapi pendapat dengan fakta berbeda ya," ucap Refly Harun.
 
 
Dan Ferdinand Hutahaean pun pastinya tidak akan mendapat suatu masalah seandainya tulisan yang dia bagikan itu jelas sumbernya dan bisa dipertanggung jawabkan.
 
Misalnya dia mengatakan bawa uang sekoper, maka secara etika harus dijelaskan dari mana sumbernya. Jadi kalau sumbernya bisa dipertanggung jawabkan, tidak apa-apa disampaikan ke publik.
 
Jika memang tujuan dari Ferdinand Hutahaean untuk melakukan serta menganalisa kondisi politik yang terjadi di tahun 2022-2024, maka tidak perlu untuk menggunakan sebuah kata-kata yang tidak sesuai dengan etika.
 
"Tidak perlu menggunakan kata bus edan kalau menurut saya, tinggal dibilang saja itu Anies Baswedan, 2022-2024, karena kalau mereka yang mengamati politik ya tidak usah canggih-canggih amat, sudah paham kan konstelasi politik," kata Refly Harun.
 
 
Kemudian dilihat dari sejumlah cuitan di dalam akun Twitter pribadinya, terlihat sekali Ferdinand Hutahaean terkesan sangat santai menanggapi pelaporan tersebut.
 
Tidak hanya itu bahkan Ferdinand Hutahaean pun merasa tak khawatir jika benar ada 29 pengacara yang dikerahkan untuk menuntutnya nanti.

***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x