Kepatuhan Protokol Kesehatan Tinggi di Pilkada 2020, Doni Monardo: Penghitungan Suara Belum Selesai

- 10 Desember 2020, 19:45 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. //setkab.go.id/

PR CIREBON - Selama Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang digelar di beberapa wilayah di Indonesia dinilai taati peraturan protokol kesehatan.

Hal ini diungkapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang mencatat angka rata-rata tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan bagi daerah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 berada di atas 89 persen hingga 96 persen.

Data tersebut didapatkan dari hasil Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan Saat Pelaksanaan Pilkada sejak pukul 06.45 WIB pada 9 Desember 2020.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Sindir Demokrat, Imbas Kemenangan Gibran dan Bobby Nasution di Pilkada 2020

Melihat data yang menunjukkan tingkat rata-rata kepatuhan tersebut sudah cukup baik, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo tetap meminta kepada seluruh unsur yang terlibat dalam gelaran ini untuk tidak cepat puas karena tahapan pilkada belum berakhir.

“Jangan kita puas. Sekali lagi, tidak boleh puas dulu. Karena tahapan-tahapan tugas untuk pilkada ini belum berakhir,” kata Doni pada kegiatan Monitoring Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Sampai saat ini menurut Doni masih akan ada beberapa kegiatan penghitungan suara yang juga berpotensi menimbulkan kerumunan.

Baca Juga: Terputus akibat Longsor Hebat, Jembatan Penghubung Aceh dan Sumut Diperbaiki dengan Gotong Royong

Oleh sebab itu, dia mengharapkan agar seluruh unsur tidak lengah sampai batas akhir.

“Hari ini saja, untuk kegiatan penghitungan (suara), kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya, jangan lengah, jangan kendur,” tegas Doni.

Lebih lanjut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga meminta agar jajaran terkait tidak segan-segan menegur dan mengingatkan kepada siapapun yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik pada penyelenggaraan pilkada ini.

“Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan,” tegasnya.

Baca Juga: Indonesia Segera Hadirkan Jaringan 5G, Kominfo Telah Lakukan 10 Uji Coba Sejak 2017

Doni juga menegaskan, pihaknya tidak segan untuk mengingatkan pejabat daerah yang terpantau di wilayahnya tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik saat pelaksanaan pemungutan suara.

“Kami melihat perkembangan dari seluruh provinsi. Ada provinsi dengan tingkat kepatuhan yang rendah, tetapi peringatan yang diberikan petugas juga rendah sekali. Lantas kami menghubungi pejabat terkait,” ujarnya.

Melalui peringatan seperti yang telah dilakukannya tersebut, Kepala Satgas Penanganan Covid-19 yakin penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak dapat lebih baik dan ada perubahan untuk keamanan serta keselamatan masyarakat.

“Kita lihat datanya sudah masuk sepuluh besar. Artinya apa, kalau ada pemberitahuan dan segera ditindaklanjuti maka di lapangan pun pasti akan ada perubahan”, jelasnya.

Baca Juga: Soal Crane Ambruk di Mekkah 2015, Pengadilan Arab Saudi Bebaskan 13 Terdakwa Setelah Diperiksa

Lebih lanjut, dia juga meminta agar peringatan ada sebelum terjadinya pelanggaran. Sebab, hal itu juga berarti ada kepedulian dari sesama untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Tentunya, kesuksesan dari pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang aman dari Covid-19 juga berawal dari kerja keras dari seluruh pihak yang selalu menjaga konsistensi dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.

“Kerja keras dari semua pihak diharapkan tidak kendur, tidak berhenti sampai dengan sekarang. Begitu ada pelanggaran langsung diingatkan.

Jangan tunggu terjadinya pelanggaran. Sebelum ada pelanggaran diawali dengan peringatan-peringatan,” kata Doni.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sekretariat Kabinet RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x