Network
Refly mengungkapkan bahwa untuk mengetahui kebenaran tidak ada cara lain, yang ada hanyalah membentuk tim independen oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar punya wibawa.
Menurutnya kalau tim independen oleh Komnas HAM bisa saja tidak ditaati, terlihat Komnas HAM lebih mudah mengakses FPI misalnya dibanding Polisi, karena itu masalah ini harus dibuat terang.
Refly mengatakan jangan kemudian pihak yang sudah menjadi korban, yang sudah kehilangan nyawa misalnya, dibuat lagi hal-hal yang justru segala sesuatunya menjadi tidak adil.
"Tapi sekali lagi tidak baik menduga, curiga, dan yang bisa dilakukan hanya menganalisis. Tapi fakta yang sesungguhnya memang harus diselidiki oleh sebuah tim yang tidak terkait dengan kedua belah pihak," urainya.
Baca Juga: Waspada Pengalihan Isu, Muhammadiyah Ingatkan Insiden FPI Tak Alihkan Kasus Korupsi
Disebutkan Refly bahwa orang tersebut atau tim itu haruslah yang berwibawa, profesional, netral, dan independen.
"Jadi dia tidak membela yang A atau B tapi hanya mencari kebenaran bukan pembenaran," katanya.
***
