Muhammadiyah Soal Penembakan FPI: Apalah Arti Rakyat Berdaulat, Jika Keselamatan Tidak Terjamin

- 8 Desember 2020, 16:24 WIB
Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas
Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas /YouTube/Muhammadiyah Channel
PR CIREBON - Insiden meninggalnya 6 orang anggota Laskar FPI karena terlibat baku tembak dengan kepolisian menimbulkan reaksi keras dari ormas Muhammadiyah.
 
Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan kasus kematian atau tewasnya enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 harus menjadi koreksi fundamental dan total bagi negara.
 
Busyro mewakili PP Muhammadiyah, mengaku prihatin atas peristiwa tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi dan koreksi ke depannya.
 
"Apalah artinya rakyat yang berdaulat jika keselamatan jiwa dan keamanannya tidak terjamin," kata Busyro, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Selasa, 7 Desember 2020.
 
 
Busyo mengatakan organisasi Islam tersebut tidak hanya menyesalkan namun juga mengutuk terjadinya kekerasan itu. Apalagi, jika hal itu dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan.
 
Selama ini PP Muhammadiyah juga melakukan fungsi advokasi terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh aparat.
 
Sejumlah peristiwa yang diadvokasi oleh PP Muhammadiyah selama ini menggambarkan negara masih sering hadir dalam bentuk kekerasan.
 
"Itu yang kita sayangkan. Bukankah negara itu fungsi utamanya melindungi rakyat?," ujarnya.
 
 
Atas peristiwa itu, Busyro berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali atau diulang lagi. Selain itu, instansi kepolisian juga diminta dan dituntut menunjukkan kejujuran serta profesional.
 
Terakhir, ia menyampaikan duka mendalam atas kematian enam anggota FPI.
 
"Mudah-mudahan arwahnya diterima di sisi Allah SWT serta keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan," kata dia.***
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x