Babak Baru, Polisi Pertanyakan Motif Penyerangan FPI hingga Selidiki Asal Usul Sajam Milik FPI

- 8 Desember 2020, 14:29 WIB
Barang bukti berupa senjata api dan senjata tajam yang digunakan diduga penyerang anggota Polda Metro Jaya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin, 7 Desember 2020.
Barang bukti berupa senjata api dan senjata tajam yang digunakan diduga penyerang anggota Polda Metro Jaya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin, 7 Desember 2020. /Antara/HO/Humas Polda Metro Jaya
PR CIREBON - Insiden penyerangan dan penembakan yang terjadi di Tol Cikampek Senin, 7 Desember 2020 dini hari lalu yang menewaskan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) masih terus dilakukan penyelidikan.
 
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan Polri akan menyelidiki asal usul senjata api yang digunakan oleh para pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam baku tembak dengan anggota Polri.
 
"Mereka-mereka yang punya senpi dari mana. Nanti akan diselidiki lebih lanjut," kata Brigjen Awi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Senin, 7 Desember 2020.
 
 
Awi menambahkan baku tembak itu terjadi ketika mobil anggota Polda Metro Jaya dipepet dan ditembaki, lalu dibalas oleh aparat, sehingga mengakibatkan enam orang simpatisan Rizieq, meninggal dunia.
 
"Mereka melakukan penembakan, dan dibalas oleh anggota kami di lapangan dan dilakukan tindakan terukur," katanya.
 
Dalam kasus tersebut, selain senjata api, polisi juga menemukan barang bukti lainnya yakni samurai dan celurit. Polisi berjanji akan menyelidiki asal usul senjata tersebut untuk mengungkap kebenaran dibalik peristiwa tersebut.
 
 
Selain itu, Polisi juga mempertanyakan motif penyerangan yang dilakukan laskar FPI tersebut. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya masih belum mendapat jawaban terkait motif penyerangan tersebut.
 
Tubagus mempertanyakan alasan laskar FPI menyerang polisi. Padahal, menurut Tubagus, rombongan itu hendak pergi ke pengajian.
 
"Kalau memang dia ingin mengadakan pengajian kenapa juga harus menyerang mobil Polri yang ada di belakangnya. Kalau mau pergi pengajian, pergi saja pengajian dan kita juga tidak melakukan apapun. Faktanya memang kita diserang dan faktanya voice notenya seperti itu," ungkap Tubagus.
 
 
Tubagus menyesalkan kejadian penyerangan yang dilakukan laskar FPI tersebut.
 
"Sudah tahu itu adalah mobil Polri dan tidak juga melakukan apa pun tetapi dilakukan proses penyerangan. Itu faktanya dan didapatkan senjata tajam dan senjata api," tukasnya. ***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x