Bentrokan FPI dan Polisi, PWNU Ajak Elemen Bangsa Ciptakan Suasana Kondusif dan Tidak Terprovokasi

- 8 Desember 2020, 07:21 WIB
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Dr. KH. Samsul Ma’arif, MA meminta suasana tetap berjalan kondusif dan tidak terprovokasi, pasca bentrokan FPI dan Polisi.*
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Dr. KH. Samsul Ma’arif, MA meminta suasana tetap berjalan kondusif dan tidak terprovokasi, pasca bentrokan FPI dan Polisi.* /Twitter @ldnu1926/


PR CIREBON – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta mengajak seluruh elemen masyarakat menciptakan suasana kondusif dan tidak memprovokasi, usai terjadinya bentrokan antara ormas FPI dan anggota kepolisian.

"Pernyataan sikap PWNU DKI Jakarta terkait penyerangan anggota ormas kepada Polri mengajak semua elemen bangsa terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta, agar dapat menciptakan suasana yang kondusif, tidak terprovokasi dan memprovokasi umat," kata Ketua PWNU DKI Jakarta, Samsul Ma'arif melalui keterangan tertulis di Jakarta pada Senin, 7 Desember 2020.

Dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Antara News, Samsul juga mengutuk seluruh bentuk kekerasan ataupun intimidasi terhadap media massa yang dilakukan oknum ormas di Jakarta. Hal lainnya, PWNU DKI mendukung langkah tegas Polri menindak oknum ormas dalam upaya menegakkan hukum di Indonesia yang tetap berpedoman pada prinsip ‘justice before the law’.

Baca Juga: Kasus RS UMMI Naik ke Tingkat Penyidikan, Kapolresta Bogor: Pekan Depan Akan Ditetapkan Tersangkanya

Sementara itu, kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar meragukan keterangan yang menyebut bahwa anggota Laskar Pembela Islam (LPI) membawa senjata api dan menggunakannya untuk menyerang polisi.

"Kalau senjata api kita dari kuasa hukum meragukan dan tidak meyakini hal tersebut. Tidak ada, karena menurut informasi yang kami dapat tidak ada senjata api," ujar Aziz.

Sedangkan menjawab pertanyaan wartawan tentang senjata tajam, Aziz menyatakan belum bisa berkomentar lebih lanjut karena akan mengecek terlebih dulu.

Baca Juga: Soal Bentrokan Polisi dan FPI, LPSK Siap Lindungi Saksi dan Korban, Hindari Terjadinya Ancaman

"Tapi menurut hemat kami tidak seharusnya sajam direspon dengan senpi apalagi sampai menimbulkan kematian," ucap Aziz.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Diberitakan sebelumnya bahwa petugas Polda Metro Jaya menembak enam orang pengikut Rizieq Shihab lantaran menyerang dengan senjata api terhadap petugas yang tengah melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Pasca 10 Kecamatan Terendam, Pemkot Medan Siap Siaga Banjir, Posko Harus Ada di Setiap Kecamatan

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Fadil menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM50.

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Bongkar Bobrok Israel, Mantan Dubes Arab Saudi: Mereka Merampas Palestina dengan Penjarakan Warganya

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yg diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tambahnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x