Tanggapi Mahfud MD Bicara Soal Keadilan, Fadli Zon: Lalu Bagaimana Keadilan Untuk 6 Laskar FPI ?

19 Desember 2020, 09:42 WIB
Tangkapan layar Mahfud MD dalam sebuah video yang diunggah kanal Youtube Kemenko Polhukam Soal kepulangan Habib Rizieq /youtube.com/Kemenkopolhukam
PR CIREBON - Terkait kasus bentrokan antara polisi dengan FPI, yang mengakibatkan sebuah insiden baku tembak di jalan tol. Sehingga penyerangan tersebut mengakibatkan enam anggota FPI kehilangan nyawa, dan empat orang dinyatakan melarikan diri oleh pihak kepolisian.
 
Adapun kasus penembakan tersebut dilakukan polisi terhadap enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Cikampek, Jawa Barat, pada Senin, 7 Desember 2020, terus menuai respons dari sejumlah pihak.
 
Anggota DPR RI Fadli Zon menyindir sebuah cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait enam anggota FPI ditembak mati polisi.
 
 
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan tentang sebuah cara untuk  mencari keadilan atas kematian enam anggota FPI di tangan polisi.
 
Yang pada awalnya Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya menyebut bahwa memahami keadilan itu sulit untuk dilakukan.
 
Dan Mahfud MD pun mengambil contoh pada sebuah kasus yang terjadi pada Fahri Hamzah melawan PKS.
 
Baca Juga: Kemenkeu Optimis IFG Life Dapat Menyelamatkan Seluruh Polis Jiwasraya
 
Saat Mahkamah Agung menyatakan Fahri Hamzah menang Rp 30 miliar dari PKS, Fahri menyebut ada keadilan di Indonesia
 
Namun, ketika kemenangan Rp 30 miliar dibatalkan oleh Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung, pastinya malah gantian politisi PKS Hidayat Nur Wahid menyebut putusan MA adil.
 
"Memahami keadilan itu sulit. MA adil terus ya?" kata Mahfud seperti dikutip
 
Cuitan tersebut lah yang pada akhirnya menuai banyak komentar dari publik, termasuk salah satunya memdapatkan komentar dari Fadli Zon yang mengaitkan keadilan tersebut dengan kasus kematian enam anggota FPI yang baru-baru ini terjadi.
 
Baca Juga: Tersebar di 12 Daerah, Ini Ciri-Ciri Kotak Amal untuk Danai Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah
 
Fadli Zon mempertanyakan cara mencari keadilan dalam kasus kematian enam anak buah Rizieq Shihab itu.
 
"Bagaimana caranya mencari 'keadilan' bagi enam anggota FPI yang dibunuh polisi?" kata Fadli Zon. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter fadlizon
 

Tak hanya itu saja, bahkan Fadli Zon juga menyindir dengan adanya peluang merealisasikan sila kedua Pancasila yang berbunyi 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'.

"Ada peluang merealisasikan 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'?" sindir Fadli Zon.
 
Baca Juga: Terkait Kerumunan, Mendagri Minta Kepala Daerah Buat Aturan Tegas Prokes
 
Sebab sebanyak enam anggota Laskar FPI tewas dalam aksi penembakan di Jalan Tol Jakarta - Cikampek, pada Senin 7 Desember 2020. 
 
Dan kemudian keenam anggota FPI yang tewas ditembak mati itu, jenazahnya telah dimakamkan pada Rabu 9 Desember pagi.
 
Yang mana pada saat itu lima jenazah dimakamkan di Megamendung, kabupaten Bogor, yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20).
 
Dan sementara satu jenazah lainnya yakni Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.
 
Baca Juga: 20.068 Kotak Amal Diduga untuk Pendanaan Teroris, Polri: JI Tidak Menggunakan Yayasan Palsu
 
Menurut kepolisian, insiden tersebut berawal saat anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
 
Sehingga Pihak Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga simpatisan Rizieq.
 
Selanjutnya, ada dua kendaraan yang ditumpangi kelompok simpatisan Rizieq memepet kendaraan milik anggota kepolisian.
 
Baca Juga: Terkait Kerumunan, Mendagri Minta Kepala Daerah Buat Aturan Tegas Prokes
 
Diduga mereka sempat menembak ke arah kendaraan milik anggota polisi. Hingga akhirnya, kejadian itu membuat anggota polisi di lapangan mengambil tindakan tegas terukur.
 
Namun, kronologi dari kepolisian tersebut berbeda dengan kronologi versi FPI. FPI justru menuding polisi yang lebih dulu memepet mereka.
 
FPI juga membantah memiliki senjata api asli hingga membawa senjata tajam berupa pedang dan clurit.***
 
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler