Partisipasi Masyarakat Meningkat di Pilkada 2020, Mahfud MD Sebut Tak Ada Klaster Penularan Covid-19

- 14 Desember 2020, 19:35 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD (kiri depan) dan Mendagri Tito Karnavian (kanan depan).
Menkopolhukam Mahfud MD (kiri depan) dan Mendagri Tito Karnavian (kanan depan). /polkam.go.id

PR CIREBON - Hingga saat ini belum ada klaster penularan Covid-19 dari hasil penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Hal itu dikatakan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

"Alhamdulillah belum ada kasus bahwa kerumunan pilkada itu menjadi klaster baru," ujarnya.

Informasi tersebut dinyatakannya ketika konferensi pers seusai acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020, di Yogyakarta pada Senin, 14 Desember 2020.

Baca Juga: Warga Jateng Curhat ‘Dicovidkan’ dan Dapat Perlakuan Tak Etis Rumah Sakit, Ganjar Pranowo Buka Suara

Diakui Mahfud kalau dia mendapat dorongan dari berbagai pihak agar Pilkada 2020 tidak diselenggarakan, hal itu diusulkan atas beberapa pertimbangan, di antaranya timbul klaster penularan Covid-19.

"Mahfud mengungkapkan, bahwa ada juga yang memberi perhitungan menggunakan pemodelan matematis di kampus, disebutkan dari hasil pemodelan akan ada 3,2 juta yang terpapar Covid-19 jika Pilkada tetap diadakan.

"Ternyata sampai hari ini, bayangan menakutkan 3,2 juta orang itu, per hari ini, yang terinfeksi di seluruh Indonesia, mencakup ada Pilkada atau tidak sebanyak 617.830 orang," ujar Mahfud.

Baca Juga: Berjasa Selama Pandemi, Dua Wanita Tewas dalam Tabrak Lari

Dia menilai, jika perkiraan yang dikemukakan tersebut diproyeksi ke Januari 2021 atau sampai 15 hari lagi dengan rata-rata yang saat ini sekitar 5.000 orang per hari.

Dijelaskan Mahfud kalau jumlahnya tidak akan mencapai angka 3.2 juta. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Akan tetapi, Mahfud mengucapkan terima kasih ke berbagai pihak yang telah memberikan peringatan akan potensi risiko dari penularan Covid-19 tersebut.

Dikatakannya itu sebagai wujud cinta kepada bangsa dan negara.

Atas dasar peringatan tersebut, Pemerintah berupaya untuk mengatur protokol kesehatan secara ketat di setiap tahapan Pilkada.

Baca Juga: Data Terbaru Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 5.489 Orang Menjadi 623.309 kasus

Di sisi lain, Mahfud bersyukur dengan partisipasi yang diberikan masyarakat karena walau dalam masa pandemi Covid-19, semangat masyarakat justru meningkat pada tahapan pemungutan suara Pilkada tersebut.

"Alhamdulillah, dulu partisipasi Pilkada Serentak 2015 itu adalah 69 persen, 69,02 persen, dikatakan kalau pilkada sekarang akan turun 50 paling banyak 55, sekarang malah naik jadi 75,83 persen," ucapnya.

Menurutnya tingkat partisipasi bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan partisipasi pemilu yang tertinggi di Amerika Serikat, yang hanya mencapai 69 persen.

"Sekarang kita melampaui jadi 75,83 persen. Hampir 7 persen naiknya," ujar Mahfud MD.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x